Jumat, 07 April 2017

Laporan Praktikum Moluska



Molluska
Sri Devista
Sridevista.bio15@fkip.unsyiah.ac.id
Abstrak
Molluska adalah hewan invertebrata yang memiliki tubuh yang lunak dan tidak bersegmen. Ada yang bercangkang dan ada yang memiliki mantel. Filum Molluska terdiri dari 7 kelas yaitu Aplatophora, Monoplacopora, Polyplacopora, Gastropoda, Pelecypoda, Chepallopoda, Scapopoda. Habitat spesies molluska yaitu tersterial, payau, tawar, dan darat. Praktikum ini telah dilaksanakan pada tanggal 2 November 2016 di Laboratorium Pendidikan Biologi FKIP Universitas Syiah Kuala. Praktikum ini bertujuan untuk mengamati ciri morfologi dan struktur Molluska dan mengenal berbagai contoh spesies dari masing-masing kelas dari Molluska. Adapun prosedur yang dilakukan pada praktikum ini antara lain mula-mula disediakan preparat dari filum Molluska. Setelah itu barulah dapat diamati bentuk morfologi nya. Kemudian digambar dan diberi keterangan. Pada praktikum ini di identifikasi bahwa Neopilina sp memiliki cangkang termasuk kedalam kelas Pelecypoda. Chiton sp memiliki 8 lempeng cangkang yang dikelilingi sabuk. Loligo sp memiliki mantel yang menutupi kepala dan memiliki 2 tentakel dan 8 kaki. Anadara sp memiliki dua buah cangkang setangkup dan tidak memiliki kepala dan mulut. Keuntungan yang diperoleh pada spesies filum molluska antara lain sebagai sumber makanan., penghasil mutiara., dan sebagai bahan hiasan. Namun ada juga yang memberikan kerugian antara lain spesies dari filum molluska dapat menjadi inang perantara cacing fascioa hepatica (cacing hati), dan menjadi hama tanaman budidaya.
Kata Kunci: Molluska, Cangkang, Otot, Mantel, Tentakel.


Pendahuluan
Molluska (filum moluska dari bahasa Yunani molluscus=lunak) merupakan hewan triplobastik selomata yang bertubuh lunak kedalamnya termasuk semua hewan yang dengan cangkang maupun tanpa cangkang seperti jenis siput, chiton, kerang-kerangan serta cumi-cumi (Ahmad, 2011: 57).
Ciri umum yang dimiliki Mollusca adalah, tubuhnya bersimetris bilateral, tidak bersegmen, kecuali Monoplacopora, memiliki kepala yang jelas dengan organ reseptor kepala yang bersifat khusus. Pada permukaan ventral dinding tubuh terdapat kaki berotot yang secara umum digunakan untuk begerak, dinding tubuh sebelah dorsal meluas menjadisatu pasang atau sepasang lipatan yaitu mantel atau pallium. Fungsi mantel adalah mensekresikan cangkang dan melingkupi rongga mantel yang di dalamnya berisi insang (Rusyana, 2011: 86).
     Fillum mollusca merupakan salah satu anggota hewan invertebrata. Anggota fillum ini antara lain adalah remis, tiram, cumi-cumi, ottopus dan siput. Berdasarkan kelimpahan spesiesnya mollusca memiliki kelimpahan spesies terbesar disamping arthopoda. Ciri umum yang dimiliki mollusca adalah tubuhnya bersimetris bilateral, tidak bersegmen kecuali monoplacopora, memiliki kepala yang jelas dengan organ reseptor kepala yang bersifat khusus. Pada permukaan ventral dinding tubuh terdapat kaki berotot yang secara umum digunakan untuk bergerak, dinding tubuh sebelah dorsal meluas menjadi satu pasang atausepasang lipatan yaitu mantel atau pallium. Fungsi mantel adalah mensekresikan cangkang dan melengkapi rongga mantel yang didalamnya berisi insang (Yusminah, 2007).
Lara (2012: 97) menyatakan bahwa “Filum Molluska adalah hewan yang paling beragam yang kedua nama moluska menandakan tubuh yang lembut, deskripsi awal moluska dari pengamatan cumi-cumi yang belum dikupas. Molluska di sominasi kelompok hewan laut, namun mereka di kenal dengan hewan yang menghuni air tawar serta habitat darat”.
Pada umumnya moluska hidup secara bebas sebagai herbivora maupun karnivora dengan memakan ganggang, tumbuh-tumbuhan, udang, kepiting, ikan dan hewan lainnya dengan sisa-sisa metabolisme. Akan tetapi ada pula moluska yang hidup sebagai parasit. Moluska hidup diperairan dangkal (laut, air tawar, air payau) dan ada pula yang didarat (Vincent, 2010: 217).

 Metode/Cara Kerja
Waktu dan Tempat
            Praktikum dilakukan di Laboratorium Pendidikan Biologi FKIP Universitas Syiah Kuala Darussalam Banda Aceh pada tanggal 2 November 2016 pada Pukul 14.00 WIB.

Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah cawan petri, alat bedah, dan alat tulis menulis. Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah Neopilina sp, Chiton sp, Loligo sp, Anadara sp.  
Prosedur
            Adapun prosedur yang dilakukan pada praktikum ini antara lain mula-mula disediakan preparat dari Filum Molluska. Setelah itu barulah dapat diamati bentuk morfologi dari setiap spesies lalu dimasukkan kedalam kelasnya masing-masing. Ciri dari kelas Aplatophora yaitu tidak memiliki cangkang. Ciri dari kelas Monoplacopora yaitu cangkang berjumlah satu. Ciri dari kelas Gastropoda yaitu memiliki cangkang tunggal berpentuk spiral dengan kepala yang jelas. Ciri dari kelas Polyplacopora yaitu berbentuk oval dengan cangkang 8 lempengan yang dikelilingi sabuk dan memiliki otot untuk menempel pada karang dan bebatuan. Ciri dari kelas Chepallopoda yaitu memiliki mantel yang memutupi kepala. Ciri dari kelas Pelecypoda yaitu memiliki dua buah cangkang setangkup dan tidak memiliki kepala dan mulut. Ciri dari kelas Scapopoda yaitu bentuknya kecil dan memanjang. Kemudian digambar dan diberi keterangan.

Hasil dan Pembahasan
Setelah melakukan praktikum dapat kita ketahui bahwa Molluska adalah hewan invertebrata yang memiliki tubuh lunak dan tidak bersegmen. Tergolong triplobastik selomata dan bersifat hermaprodit. Filum Molluska terdiri dari 7 kelas yaitu Aplatophora, Monoplacopora, Polyplacopora, Gastropoda, Pelecypoda, Chepallopoda, Scapopoda. Ciri dari kelas Aplatophora yaitu tidak memiliki cangkang. Contoh spesiesnya adalah Chaetoderma sp. Seperti yang terlihat pada Gambar.1
Gambar.1
Namun pada praktikum ini tidak ada spesies yang tersedia untuk Kelas Aplacopora sehingga tidak dapat diidentifikasi. Ciri dari kelas Monoplacopora yaitu cangkang berjumlah satu. Contoh spesiesnya adalah Neopilina sp. Seperti yang terlihat pada Gambar.2.
Gambar.2
Ciri dari kelas Gastropoda yaitu memiliki cangkang tunggal yang terpilin membentuk spiral  dengan kepala yang jelas dan kaki lebar bentuk pipih, memiliki 2 pasang tentakel. Pada tentakel panjang terdapat mata yang berfungsi untuk mengetahui gelap dan terang sedangkan pada tentakel pendek berfungsi sebagai alat peraba dan pembau. Gastropoda darat bernapas dengan insang sedangkan Gastropoda akuatik bernapas dengan insang. Contoh spesiesnya adalah Achatina pulica. Seperti yang telihat pada Gambar.3
Gambar.3
Namun pada praktikum ini tidak ada spesies yang tersedia untuk Kelas Gastropoda sehingga tidak dapat diidentifikasi. Ciri dari kelas Polyplacopora yaitu tubuh berbentuk oval dengan cangkang berjumlah 8 lempengan yang tumpang tindih dan dikelilingi sabuk. Selain itu  memiliki otot yang digunakan untuk menempel pada karang dan bebatuan. Contoh spesiesnya adalah Chiton sp yang memiliki tubuh oval dengan panjang 6-6,5 cm. Cangkang pipih berwarna coklat kehitaman berbentuk segitiga. Mulut dibagian lateral anterior dari rongga mantel dan hidup dilaut. Seperti yang terlihat pada Gambar.4.
Gambar.4
Ciri dari kelas Chepallopoda yaitu memiliki kaki di kepala dengan tubuh yang ditutupi oleh mantel yang tebal. Kepala jelas dengan mulut yang memiliki 2 rahang dari kitin dikelilingi 8-10 tentakel. Contoh spesiesnya adalah Loligo sp. Hewan ini memiliki cangkang putih transparan berbentuk pena atau bulu terbuat dari kitin dan terdapat didalam mantel. Tubuh panjang, langsing dan bagian belakang meruncing. Mantel putih dengan bintik merah ungu sampai kehitaman dan diselubungi oleh selaput tipis berlendir. Kepala besar dengan 8 lengan dan 2 tentakel panjang. Permukaan lengan bagian bawah dalam dilengkapi dengan batil isap, sedangkan pada tentakel batil isapnya hanya terdapat pada tentakel batil isap hanya terdapat di ujung-ujungnya. Loligo sp mengeluarkan tinta berwarna hitam kecoklatan jika terancam keamanannya. Seperti yang terlihat pada Gambar.5
Gambar.5
Ciri dari kelas Pelecypoda yaitu memiliki dua buah cangkang setangkup dengan bentuk yang bervariasi. Tidak berkepala dan tidak bermulut. Kaki berbentuk kapak dengan insang yang berlapis terletak di antara mantel. Cangkang dapat ditutup dan dibuka dengan mengendurkan dan mengencangkan otot adduktor dan refraktornya. Membenamkan diri, menempel dan berenang bebas. Contoh spesiesnya adalah Anadara sp. Hewan ini memiliki cangkang yang berbentuk bulat dengan ukuran lebar 3-4 cm. Lapisan luar cangkang berwarna putih berselaput suatu lapisan berwarna coklat. Seperti yang terlihat pada Gambar.6
Gambar.6
Ciri dari kelas Scapopoda yaitu bentuknya kecil dan memanjang. Contoh spesies nya adalah Dentalium sp. Namun pada praktikum ini tidak ada spesies yang tersedia untuk Kelas Scapopoda sehingga tidak dapat diidentifikasi. Seperti yang terlihat pada Gambar.7.
Gambar.7

Spesies dari filum Molluska dapat meberikan keuntungan antara lain sebagai sumber makanan yang mengandung semua jenis asam amino esensial dan asam lemak tidak jenuh.  Penghasil mutiara.  Sebagai bahan hiasan dinding, pajangan rumah, kancing. Namun ada juga yang memberikan kerugian antara lain spesies dari filum molluska dapat menjadi inang perantara cacing fascioa hepatica (cacing hati).  Hama tanaman budidaya, contoh : bekicot (achatina fucila) dan keong sawah. Dan dapat menyebabkan kanker apabila terlalu bayak dikonsumsi karena ada sebagian spesies dari filum ini mengonsumsi partikel yang mengandung mercuri.

Simpulan dan Saran
Simpulan
            Molluska adalah hewan invertebrata yang memiliki tubuh lunak dan tidak bersegmen. Tergolong triplobastik selomata dan bersifat hermaprodit. Filum Molluska terdiri dari 7 kelas yaitu Aplatophora, Monoplacopora, Polyplacopora, Gastropoda, Pelecypoda, Chepallopoda, Scapopoda. Ciri dari kelas Aplatophora yaitu tidak memiliki cangkang. Contoh spesiesnya adalah Chaetoderma sp. Ciri dari kelas Monoplacopora yaitu cangkang berjumlah satu. Contoh spesiesnya adalah Neopilina sp. Ciri dari kelas Polyplacopora yaitu tubuh berbentuk oval dengan cangkang berjumlah 8 lempengan yang tumpang tindih dan dikelilingi sabuk. Contoh spesiesnya adalah Chiton sp. Ciri dari kelas Chepallopoda yaitu memiliki kaki di kepala dengan tubuh yang ditutupi oleh mantel yang tebal. Contoh spesiesnya adalah Loligo sp. Ciri dari kelas Pelecypoda yaitu memiliki dua buah cangkang setangkup dengan bentuk yang bervariasi. Tidak berkepala dan tidak bermulut. Contoh spesiesnya adalah Anadara sp. Ciri dari kelas Scapopoda yaitu bentuknya kecil dan memanjang. Contoh spesies nya adalah Dentalium sp.
                                                                    
Saran
Menyadari bahwa saya masih jauh dari kata sempurna, kedepannya saya akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang laporan di atas dengan sumber yang jelas dan dapat di pertanggung jawabkan. Maka dari itu saya mengharapkan kritik dan saran dari asisten maupun dosen pembimbing yang bersifat membangun


Daftar Pustaka

Ahmad, Rofiq. 2011. Konsep Ideal Penggolongan Hewan Invertebrata. Jurnal Penelitian. Vol. 3 No. 1 Hal 57-58.
Annita, Lara. 2012. Klasifikasi Avertebtara. Jurnal Penelitian. Vol. 1 No. 1 Hal 95-97.
Hala, yusminah.2007. Daras Biologi Umum II. Makasar: Allaludin Press.
Rusyana, Adun. Zoologi Invertebrata. Bandung: ALFABETA, 2011.
Vincent, K. A. 2010. Paparan Proyek Zoologi Avertebrata. Jurnal Pengamatan Molluska. Vol. 13 No. 7 Hal 215-217.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kota Meulaboh, Aceh Barat HISTORY OF CITY

MEULABOH KOTA PEJUANG KU     Meulaboh merupakan ibu kota dari Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh dan merupakan kota terbesar ...