Jumat, 07 April 2017

Laporan Praktikum Artropoda



Arthropoda
Arthropoda

Sri Devista
Sridevista.bio15@fkip.unsyiah.ac.id
Abstrak
Arthropoda adalah hewan yang mempunyai tubuh dan kaki beruas. Tubuh Arthropoda merupakan simetri bilateral dan tergolong triplobastik selomata. Tubuh terdiri dari 3 bagian yaitu cpephal, thorak, dan abdomen. Pada tiap segmen tubuh tersebut terdapat sepasang kaki yang beruas. Umumnya ditemukan adanya kutikula keras yang membentuk rangka luar (eksoskeleton). Filum Arthropoda dibagi menjadi lima kelas, yaitu Crustcea, Arachnida, Insecta, Chilopoda dan Diplopoda. Praktikum ini telah dilaksanakan pada tanggal 9 November 2016 di Laboratorium Pendidikan Biologi FKIP Universitas Syiah Kuala. Praktikum ini bertujuan untuk mengamati ciri morfologi dan struktur Arthropoda dan mengenal berbagai contoh spesies dari masing-masing kelas dari Arthropoda. Adapun prosedur yang dilakukan pada praktikum ini antara lain mula-mula disediakan preparat dari filum Arthropoda yaitu laba-laba, belalang, udang, kupu-kupu, kaki seribu, nyamuk, lalat, dan semut.  Setelah itu barulah dapat diamati bentuk morfologi nya. Kemudian digambar dan diberi keterangan. Dari hasil pengamatan yang dilakukan bahwa Belalang, nyamuk, semut, lalat dan kupu-kupu termasuk ke dalam kelas Insekta. Laba-laba termasuk ke dalam kelas Arachnida. Udang termasuk ke dalam kelas Crustacea dan kaki seribu termasuk ke dalam kelas Diplopoda.
Kata Kunci: Arthropoda, Ruas, Chepalothorak, Abdomen, Sel penyengat.

Abstract
Arthropoda were animal having foot/feet and body of beruas. Body of Arthropoda represent symmetry of bilateral and pertained selomata triplobastik. Body consist of 3 part of that is cpephal, thorak, and abdomen. At every the body segment there are a couple of foot/feet which is beruas. Generally found by the existence of hard cuticle which form external frame ( eksoskeleton). Filum Arthropoda divided to become five class, that is Crustcea, Arachnida, Insecta, Chilopoda and of Diplopoda. This Praktikum have been executed on 9 November 2016 in Laboratory Education Of Biology of FKIP University of Syiah Confluence. This Praktikum aim to to perceive morphology characteristic and structure of Arthropoda and recognize various species example of from each class of Arthropoda. As for conducted procedure at this praktikum for example is originally provided by preparat of Arthropoda filum that is spider, grasshopper, prawn, butterfly, foot/feet a thousand, mosquito, fly, and ant. Afterwards then can perceive by its morphology form. Is later;then drawn and given by boldness. From result of conducted perception that Grasshopper, mosquito, ant, butterfly and fly of including into class of Insekta. Spider of including into class of Arachnida. Prawn of including into class of Crustacea and foot/feet a thousand including into class of Diplopoda.
Keywords: Arthropoda, Joint, Chepalothorak, Abdomen.


Pendahuluan
Arthropoda adalah hewan berkaki ruas. Semua jenis hewan yang termasuk filum arthropoda memiliki tubuh dan kaki yang beruas-ruas. Tubuhnya tertutup dengan kitin sebagai rangka luarnya. Filum Arthropoda adalah filum yang paling besar dalam dunia hewan dan mencangkup serangga, laba-aba, udang, limpan dan hewan lainnya (Ainin, 2008).
Arthropoda yang ditemukan di dalam gudang beras dan gudang gabah memiliki peran sebagai herbivora, musuh alami (Arthropoda yang berperan sebagai predator atau parasitoid), dan serangga lain (Arthropoda yang berperan sebagai polinator atau scavenger) (Wiranata, 2013: 56).
Crustacea adalah suatu kelompok besar dari Arthropoda dan biasanya dianggap sebagai suatu subfilum. Kelompok ini mencangkup hewan-hewan yang cukup dikenal seperti lobster, kepiting, dan udang. Hewan yang tergolong ke dalam kelas ini hidup di air tawar atau air laut, walaupun beberapa kelompok telah beradaptasi dengan kehidpan darat, seperti kepiting darat (Bramucci, 2004).
Myriapoda adalah gabungan dari kelas Chilopoda dan Diplopoda dengan tubuh beruas-ruas dan setiap ruas mempunyai satu pasang atau dua pasang kaki. Tubuh dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu kepala dan abdomen (Pelczar, 2010).
Capung berperan penting dalam jaring-jaring makanan di pertanian. Nimfa capung dapat memakan protozoa, larva nyamuk, crustacea yang berukuran kecil, berudu, ikan-ikan kecil, kumbang air, dan nimfa dari spesies yang berbeda maupun dari spesies yang sama (kanibalisme) (Setyo, 2014: 27).


Metode/Cara Kerja
Waktu dan Tempat
            Praktikum dilakukan di Laboratorium Pendidikan Biologi FKIP Universitas Syiah Kuala Darussalam Banda Aceh pada tanggal 9 November 2016 pada Pukul 14.00 WIB.

Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah cawan petri, alat bedah, dan alat tulis menulis. Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah
Prosedur
            Adapun prosedur yang dilakukan pada praktikum ini antara lain mula-mula disediakan preparat dari Filum Arthropoda. Setelah itu barulah dapat diamati bentuk morfologi dari setiap spesies lalu dimasukkan kedalam kelasnya masing-masing. Kemudian digambar dan diberi keterangan.

Hasil dan Pembahasan
Arthropoda berasal dari bahasa Yunani, yaitu arthro yang berarti ruas dan podos yang berarti kaki. Jadi, Arthropoda berarti hewan yang kakinya beruas-ruas. Organisme yang tergolong filum arthropoda memiliki kaki yang berbuku-buku. Hewan arthropoda memiliki bentuk tubuh simetri bilateral, triploblastik selomata, dan tubuhnya bersegmen. Tubuh ditutupi lapisan kutikula yang merupakan rangka luar (eksosketelon). Kutikula berfungsi melindungi tubuh bagian dalam, memberi bentuk pada tubuh serangga dan dapat menjadi tempat melekatnya otot, terutama yang berhubungan dengan alat gerak. Hewan arthropoda memiliki organ sensoris yang sudan berkembang, seperti mata, penciuman, serta antena yang berfungsi sebagai alat peraba dan pencium. Hewan ini banyak ditemukan di darat, air tawar, dan laut, serta didalam tanah.
Filum Arthropoda dibagi menjadi lima kelas, yaitu Crustcea, Arachnida, Insecta, Chilopoda dan Diplopoda. Crustacea (dalam bahasa latinnya, crusta= kulit) memiliki kulit yang keras.Udang, lobster, dan kepiting adalah contoh kelompok ini. Umumnya hewan Crustacea merupakan hewan akuatik, meskipun ada yang hidup di darat. Crustacea dibedakan menjadi dua subkelas berdasarkan ukuran tubuhnya, yaitu Entomostraca dan Malacostraca.Entomostraca adalah crustacea yang berukuran mikroskopik, hidup sebagai zooplankton atau bentos di perairan, dan juga ada yang sebagai parasit. Pada praktikum ini specimen yang termasuk ke dalam kelas Crustacea adala Udang (Panneus monodon). Tubuh udang dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu bagian kepala dan bagian badan. Bagian kepala menyatu dengan bagian dada disebut cephalotorax yang terdiri  dari 13 ruas, yaitu 5 ruas di bagian kepala dan 8 ruas di bagian dada. Bagian badan dan abdomen terdiri dari 6 ruas, tiap-tiap ruas (segmen) mempunyai sepasang anggota badan (kaki renang) yang beruas-ruas pula. Pada ujung ruas keenam terdapat ekor kipas 4 lembar dan satu telson yang berbentuk runcing. Habitat udang adalah di air tawar, air laut, danau, air sungai, kali, empang, teluk, dan sebagainya. Seperti yang terlihat pada Gambar.1
Gambar.1
Kelas yang kedua yaitu Kelas (dalam bahasa yunani, arachno = laba-laba), memiliki alat penyengat beracun pada segmen abdomen terakhir. Arachnoidea merupakan hewan terestrial (darat) yang hidup secara bebas maupun parasit. Arachnoidea yang hidup bebas bersifat karnivora. Pada praktikum ini yang termasuk ke dalam kelas Arachnoidea yaitu laba-laba. Tubuhnya terdiri dari dua bagian, yaitu sefalotoraks (kepala-dada) pada bagian anterior dan abdomen pada bagian posterior. Sefalotoraks adalah penyatuan tubuh bagian sefal atau kaput (kepala) dan bagian toraks (dada). Pada sefalotoraks terdapat sepasang kalisera (alat sengat), sepasang pedipalpus (capit), dan enam pasang kaki untuk berjalan. Kalisera dan pedipalpus merupakan alat tambahan pada mulut. Pada bagian abdomen (opistosoma) laba-laba terdiri dari mesosoma dan metasoma. Pada bagian posterior abdomen terdapat spineret yang merupakan organ berbentuk kerucut dan dapat berputar bebas. Seperti yang terlihat pada Gambar.2.
Gambar.2
Insecta (dalam bahasa latin, insecti = serangga). Umumnya kaki pada hewan kelas insecta berjumlah 6 oleh karena itu disebut Hexapoda. Insecta dapat hidup di bergagai habitat, yaitu air tawar, laut dan darat. Tubuh Insecta dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu kaput, toraks, dan abdomen. Kaput memiliki organ yang berkembang baik, yaitu adanya sepasang antena, mata majemuk (mata faset), dan mata tunggal (oseli). Insecta memiliki organ perasa disebut palpus. Insecta yang memiliki sayap pada segmen kedua dan ketiga. Bagian abdomen Insecta tidak memiliki anggota tubuh. Pada abdomennya terdapat spirakel, yaitu lubang pernapasan yang menuju tabung trakea. Trakea merupakan alat pernapasan pada Insecta. Pada praktikum ini yang termasuk ke dalam kelas Insecta adalah Belalang (Valanga nigricornis). Tubuh serangga dewasa dapat dibedakan menjadi tiga bagian utama, sementara bentuk pendewasa biasanya menyerupai moyangnya, hewan lunak beruas mirip cacing. Ketiga bagian tubuh serangga dewasa adalah kepala (caput), dada (thorax), dan perut (abdomen). Caput merupakan sebuah konstruksi yang padat dan keras dan terdapat beberapa suture yang menurut teori evolusi caput tersebut terdiri dari empat ruas yang mengalami penyatuan. Torax terdiri dari tiga ruas yang jelas terlihat, sedangkan abdomen terdiri dari 9 ruas. Antena terdapat dua. Berupa alat tambahan yang berfungsi sebagai alat sensor. Belalang mudah dijumpai di berbagai tempat, bertengger pada tanaman, didalam tanah, dan dalam tumpukan jerami. Seperti yang telihat pada Gambar.3
Gambar.3
Selain itu hewan yang termasuk ke dalam kelas Insecta antara lain kupu-kupu, semut, lalat, dan nyamuk. Seperti yang terlihat pada Gambar.4(Kupu-kupu), Gambar.5(Semut), Gambar. 6(Nyamuk), Gambar. 7(Lalat). 
Gambar.4
 
Gambar. 5
 
Gambar. 6
 
Gambar. 7


Kelas Diplopoda yaitu kelas yang dua pasang anggota tubuh melekat pada ruas nya. Pada praktiukum ini hewan yang tergolong ke dalam kelas Diplopoda adalah kaki seribu (Julus virgatus). Seperti yang terlihat pada Gambar. 8
Gambar. 8
Hewan yang tergolong ke dalam Filum Arthropoda dapat memberikan keuntungan yaitu sebagai sumber makanan yang mengandung protein hewani tinggi, penghasil madu, dan bahan industri kain sutera. Namun ada juga yang merugikan manusia antara lain vektor perantara penyakit bagi manusia vektor penyakit tidur, penyakit tifus, menimbulkan gangguan pada manusia, hama tanaman pangan dan industri, serta perusak makanan.

Simpulan dan Saran
Simpulan
             Arthropoda adalah hewan yang mempunyai tubuh dan kaki beruas Tubuh Arthropoda merupakan simetri bilateral dan tergolong triplobastik selomata. Tubuh terdiri dari 3 bagian yaitu cpephal, thorak, dan abdomen. Pada tiap segmen tubuh tersebut terdapat sepasang kaki yang beruas. Umumnya ditemukan adanya kutikula keras yang membentuk rangka luar (eksoskeleton). Filum Arthropoda dibagi menjadi lima kelas, yaitu Crustcea, Arachnida, Insecta, Chilopoda dan Diplopoda. Pada praktikum ini specimen yang termasuk ke dalam kelas Crustacea adala Udang. Bagian kepala menyatu udang dengan bagian dada disebut cephalotorax. Specimen yang termasuk ke dalam kelas Arachnida adalah Laba-laba yang tubuhnya terdiri dari dua bagian yaitu sefalotoraks (kepala-dada) pada bagian anterior dan abdomen pada bagian posterior. Specimen yang termasuk ke dalam kelas Insecta adalah Belalang, kupu-kupu, Nyamuk, Lalat, dan Semut. Kaki pada hewan kelas Insecta berjumlah 6 oleh karena itu disebut Hexapoda. Specimen yang termasuk ke dalam kelas Diplopoda. Keuntungan yang diperoleh dari hewan Filum Arthropoda yaitu sebagai sumber makanan, penghasil madu, dan bahan industri kain sutera. Namun ada juga yang merugikan manusia antara lain vektor perantara penyakit bagi manusia dan sebgai hama.

Saran
Menyadari bahwa saya masih jauh dari kata sempurna, kedepannya saya akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang laporan di atas dengan sumber yang jelas dan dapat di pertanggung jawabkan. Maka dari itu saya mengharapkan kritik dan saran dari asisten maupun dosen pembimbing yang bersifat membangun

Daftar Pustaka
Ainin, Noswati, dkk. 2008. Perubahan Populasi  Protozoa dan Alga Dominan Pada Air Genangan Tanah Padi Sawah. Jurnal Ilmu Tanah Fakultas Pertania Universitas Lampung. Vol. 13 (3): 225-235.
Bramucci MG, Nagarajan V. 2004. Inhibition of Vorticella Microstoma Salk Formationby Wheat Germ Aggutinin. Jurnal Eukaryot Microbiology. 51(4): (425-7).
Pelczar, Michael, J ang Chan, E.S.C. 2010. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta: UI.
Setyo, Amin, dkk. 2014. Interaksi Antara Capung dengan Arthropoda dan Vertebrata Predator di Kepanjen Kabupaten Malang. Jurnal Biotropika. Vol. 2 (1). Hal: 26-30.
Wiranata, Anugraha, dkk. 2013. Identifikasi Arthropoda Hama Dan Musuh Alami Pada Gudang Beras Perum Bulog dan Gudang Gabah Mitra Kerja di Kabupaten Jember. Jutnal HTP Mahasiswa Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan Universitas Brawijay. Vol. 1 (2). Hal : 52-57.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kota Meulaboh, Aceh Barat HISTORY OF CITY

MEULABOH KOTA PEJUANG KU     Meulaboh merupakan ibu kota dari Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh dan merupakan kota terbesar ...