COELENTERATA
Coelenterata
Sri
Devista
Sridevista.bio15@fkip.unsyiah.ac.id
Abstrak
Coelenterata merupakan
hewan invertebrata multiseluler yang memiliki gastrovaskular sebagai alat
pencernaan dan alat yang mengedar makanan ke seluruh tubuh, yang bermuara pada
mulut. Coelenterata dibedakan dalam tiga
kelas berdasarkan bentuk yang dominan dalam siklus hidupnya, yaitu Hydrozoa,
Scypozoa, dan Anthozoa. Praktikum
ini telah dilaksanakan pada tanggal 12 Oktober 2016 di Laboratorium Pendidikan
Biologi FKIP Universitas Syiah Kuala. Praktikum ini bertujuan untuk mengamati ciri
morfologi dan struktur Coelenterata dan mengenal berbagai contoh spesies dari
masing-masing kelas dari Coelenterata. Adapun prosedur yang dilakukan pada praktikum ini antara lain mula-mula
diawetkan spesies dari filum Coelenterata dengan alkohol. Setelah itu barulah
prerparat dapat diamati bentuk morfologi nya. Dilakukan secara berurutan
kemudian digambar dan diberi keterangan. Pada praktikum ini pengamatan pada kelas Scypozoa yaitu Aurelia aurita terlihat
bagian morfologi tubuhnya seperti jeli
(agar-agar). Acrophora sp, Fungia sp, dan Oculina sp termasuk kedalam kelas
Anthozoa karena berbentuk seperti bunga. Selain itu tubuhnya berbentuk polip, tidak ada bentuk
medusa. Hewan-hewan itu tidak bertangkai dan biasanya terbungkus dengan
skeleton eksternal.
Kata Kunci: Coelenterata, Hydrozoa,
Scyphozoa, Anthozoa, Diplobastik, Gastrovaskular.
Abstract
Coelenterata an
invertebrate multicellular animal which has gastrovaskular as tools and tools
mengedar digestion of food throughout the body, which leads to the mouth.
Coelenterata divided into three classes based on the predominant form in its
life cycle, ie Hydrozoa, Scypozoa, and Anthozoa. This practicum was held on
October 12, 2016 at the Laboratory of Biology Education FKIP Syiah Kuala
University. Practicum aims to observe the morphology and structure Coelenterata
and recognize the various examples of species of each class of Coelenterata.
The procedures performed in this lab include initially preserved species of the
phylum Coelenterata with alcohol. Afterwards prerparat its morphology can be
observed. Performed in sequence is then drawn and annotated. In this lab
observations on scypozoa class that is Aurelia aurita visible part of his body
morphology such as jelly (jelly). Acrophora sp, Fungia sp and sp Oculina
included in class Anthozoa because it is shaped like a flower. In addition
polyp-shaped body, no form of medusa. The animals are sessile and usually
wrapped with an external skeleton
Keywords: Coelenterata,
Hydrozoa, Scyphozoa, Anthozoa, Diploblastik, gastrovaskuler.
Pendahuluan
Coelenterata termasuk hewan diploblastis,
yaitu memiliki dua lapisan lembaga berupa ectoderm dan endoderm. Dinding tubuh
terdiri atas epidermis dan gastrodermis, dan diantara kedua lapisan tersebut
terdapat lapisan mesoglea. Baik epidermis, maupun gestrodermis
dilengkapi dengan sel-sel jelatang, deman didalamnya terdapat kantung yang
berisi racun dan dilengkapi dengan alat penyengat dan disebut nematosit
yang berfungsi sebagai alat pertahanan, melumpuhkan mangsanya, dan
terlibat dalam proses pencernaan. ( Sugiarto : 2005 ).
Susunan
tubuh dari coelenterata adalah yang pertama bagian Epidermis dimana pada bagian
ini terdiri atas Sel epitheliomuscular yang berfungsi untuk
melindungi tubuh dan kontaraksi otot. Sel
intersisial yang berfungsi untuk membentuk sel, cnidoblast, seksual,
tunas saraf. Sel sensori yang
berfungsi untuk menerima rangsangan kimia dan tactile dan Sel jelatang
yang berfungsi untuk mengeluarkan
racun dapat melumpuhkan mangsa. Yang kedua
adalah Gastrodermis yang terdiri atas Sel nutrisi
yang berfungsi untuk mencerna
makanan (intraseluler) dan Sel glandular yang berungsi untuk mensekresikan enzim pemcernaan. ( yusmnah : 2007).
Perkembangbiakan secara aseksual terjadi melalui
pembentukan tunas/budding, kira-kira pada bagian samping tengah dinding tubuh
Hydra. Tunas telah memiliki epidermis, mesoglea dan rongga gastrovaskuler.
Tunas tersebut terus membesar dan akhirnya melepaskan diri dari tubuh induknya
untuk menjadi individu baru. Perkembangbiakan
secara seksual terjadi melalui peleburan sel telur (dari ovarium) dengan sperma
(dari testis). Hasil peleburan membentuk zigot yang akan berkembang sampai
stadium gastrula. Kemudian embrio ini akan berkembang membentuk kista dengan
dinding dari zat tanduk. Kista ini dapat berenang bebas dan di tempat yang
sesuai akan melekat pada obyek di dasar perairan. Kemudian bila keadaan
lingkungan membaik, inti kista pecah dan embrio tumbuh menjadi Hydra sp baru. (Sutarno, 2009).
Lebih
dari 2000 spesies telah berhasil diisolasi
dari organisme laut dan 8 phylum diantaranya untuk golongan yang aktif kurang
lebih 30% masuk ke dalam filum Coelenterata, yang juga mengandung senyawa
sitotoksik (Eva, 2013: 28).
Trauma pada
pertumbuhan Goniastrea sp yang
termasuk kedalam filum Coelenterata dapat diakibatkan oleh banyak faktor,
diantaranya adalah: faktor lingkungan ekternal seperti suhu, salinitas,
kecerahan/kekeruhan serta predasi dari hewan ataupun pengrusakan oleh aktivitas
manusia termasuk tercemarnya lingkungan atas kegiatan yang ada disekitar daerah
petumbuhan karang (Susiontowati, 2010: 65).
Metode/Cara
Kerja
Waktu dan Tempat
Praktikum dilakukan di
Laboratorium Pendidikan Biologi FKIP Universitas Syiah Kuala Darussalam Banda
Aceh pada tanggal 19
Oktober 2016 pada Pukul 14.00 WIB.
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan
dalam praktikum ini adalah toples, dan alat tulis menulis. Bahan yang di
perlukan dalam praktikum ini adalah alkohol, dan preparat dari filum
coelenterata yaitu Fungia sp, Akrospora sp, Aurelia sp, dan Oculina
sp.
Prosedur
Adapun prosedur yang dilakukan pada praktikum ini
antara lain mula-mula diawetkan spesies dari filum Coelenterata dengan alkohol.
Setelah itu barulah prerparat dapat diamati bentuk morfologi nya. Dilakukan
secara berurutan kemudian digambar dan diberi keterangan mengenai masing-masing
kelas dari filum Coelenterata.
Hasil dan Pembahasan
Coelenterata berasal dari bahasa
yunani coilos rongga tubuh, dan enteron yaitu usus. Coelenterata adalah
hewan multiseluler yang memiliki rongga gastrovaskular sebagai alat pencernaan
dan alat yang mengedar makanan ke seluruh tubuh yang bermuara pada mulut.
Disebut diplobastik karena memiliki dua lapisan tubuh yaitu ektoderm (lapisan
luar), dan endoderm (lapisan dalam), namun memiliki mesoglea (lapisan tengah).
Pada coelenterate kadang-kadang dua bentuk yakni bentuk polip dan medusa. Polip
yaitu bentuk silinder dan bergerak dengan sangat terbatas karena habitat
hidupnya menempel pada karang. Sedangkan medusa yaitu bentuk mangkuk dan
bergerak secara bebas. Diatas tubuh terdapat mulut dan tentakel untuk menangkap
mangsa dan bergerak. Pada lapisan luar ektoderm terdapat sel racun atau sel
penyengat.
Coelenterata
dibedakan dalam empat kelas berdasarkan bentuk yang dominan dalam siklus
hidupnya, yaitu Hydrozoa, Scypozoa, dan Anthozoa, dan Cubuzoa. Kelas Hydrozoa,
Hydrozoa berasal dari bahasa yunani “Hydro” yang berarti air dan “zoa”
yang berarti hewan sebagian besar memiliki pergiliran bentuk polip dan medusa
dalam siklus hidupnya. Adapun ciri-ciri hydrozoa secara umum adalah: Hidup di
air tawar atau air laut, cara hidup hydrozoa yaitu dengan berkoloni, organisme
ini mempunyai bentuk tubuh seperti silinder dan dapat bergerak di bebatuan
untuk menangkap makanan. Setelah berhasil menangkap makanannya
dimasukannya kedalam tubuh melalui Hipostom (Mulut), perkembang
biakannya dilakukan secara aseksual dan seksual. Contohnya Hydra sp. Namun pada praktikum ini tidak tersedianya preparat
coelenterata yang tergolong dalam kelas Hydrozoa.
Kelas
Scyphozoa, Scyphozoa dalam bahasa yunani, “scyph” berarti mangkuk,
“zoa” berarti hewan, memiliki bentuk dominan berupa medusa. Reproduksi
dilakukan secara aseksual dan seksual. Polip yang berukuran kecil menghasilkan
medusa secara aseksual. Ciri-ciri Scyphozoa secara umum adalah: Berukuran
besar, banyak di pantai pantai sebagai ubur ubur.dan hidup di laut, alat
pencernaannya berupa saluran bercabang, bagian tepinya di kelilingi tentakel,
disekitar mulutnya terdapat empat lengan yang dilengkapi dengan Nematokist
yang berfungsi untuk melemahkan mangsa, sistem saraf berbentuk anyaman. Pada
praktikum ini preparat yang tergolong kedalam kelas Scypozoa adalah Aurelia sp yang berbentuk seperti payung yang memiliki
empat tentakel pada bagian ujung bawah pada tepi-tepinya. yang memiliki medua
berukuran 7-10 mm. Memiliki dua alat kelamin terpisah pada individu jantan dan
betina. Bagian luar dari tubuh Aurelia sp berbentuk seperti payung yang bersifat gelatin dimana pada tepinya terdapat
deretan tentakel yang disebut tentakel pelindung yang berfungsi melindungi Aurelia
sp dari musuh, sedangkan bentuk luar yang menyerupai payung digunakan untuk
melindungi bagian dalam dari tubuh Aurelia sp.
Kelas
Anthozoa, Anthozoa dalam bahasa yunani “anthus” yang berarti bunga dan
kata “zoa” yang berarti hewan. Dengan ciri-ciri memiliki banyak tentakel
yang berwarna-warni seperti bunga. Anthozoa tidak memiliki bentuk medusa,hanya
bentuk polip. Polip Anthozoa berukuran lebih besar dari dua kelas Coelenterata
lainnya. Hidupnya di laut dangkal secara berkoloni. Anthozoa bereproduksi
secara aseksual dengan tunas dan fragmentasi, serta reproduksi seksual
menghasilkan gamet. Ciri-ciri Anthozoa secara umum adalah: Berbentuk mirip
bunga, memiliki warna beraneka ragam, memiliki tentakel dalam jumlah yg
banyak,kelipatan 8, hewan ini hidup di air laut yang jernih, tidak
memiliki bentuk medusa dan juga yang berbentuk polip yang sangat langka. Pada
praktikum ini Oculina sp, Fungia sp, dan
Akropora sp, termasuk ke dalam kelas Antozoa karena berbentuk seperti
bunga, tubuhnya berbentuk polip, tidak ada bentuk medusa. Tubuh Fungia sp terdapat skeleton yang dibuat
oleh epidermis (ektoderm) dari CaCO3 dan bentuknya seperti mangkuk. Bagian oral
agak melebar seperti corong yang dihiasi dengan rangkaian tentakel-tentakel
yang membentuk seperti daun bunga, panjang tubuh sekitar 7 – 10 cm, berbentuk
radial simetris dengan warna tubuh putih kekuningan. Hewan ini terdapat pada
air laut yang hangat dengan kedalaman sekitar 50 meter.
Tabel.1
No
|
Gambar
|
Nama
|
Kelas
|
1
|
|
Aurelia sp
|
Scypozoa
|
2
|
|
Oculina sp
|
Anthozoa
|
3
|
|
Fungia sp
|
Anthozoa
|
4
|
|
Akropora sp
|
Anthozoa
|
Coelenterata
hidup diperairan yang jernih yang mengandung partikel-partikel organik,
plankton atau hewan-hewan kecil. Jika terdapat hewan kecil misalnya jentik
nyamuk menempel pada tentakel dan mengenai sel knidoblast, maka sek tersebut
mengeluarkan racun sehingga membawa jentik nyamuk ke dalam mulutnya. Dibawah
mulut terdapat kerongkongan pendek lalu masuk ke rongga gastrovaskular untuk
dicerna secara ekstraseluler. Sel-sel endodrm menyerap sari-sari makanan dan
sisanya akan dimuntahkan melalui mulut. Reproduksi coelenterata terjadi secara
aseksual dan seksual. Secara aseksual dilakukan dengan membentuk kuncup pada
kaki pada fase polip. Makin lama membesar makin membentuk tentakel. Sehingga
tumbuh kuncup disekitar kaki. Sedangkan seksual dilakukan dengan peleburan sel
sperma dengan sel ovum yang terjadi pada fase medusa. Ovum yang dibuahi
membentuk zigot kemudian tumbuh menjadi larva.
Simpulan dan Saran
Simpulan
Coelenterata berasal dari bahasa yunani coilos
rongga tubuh, dan enteron yaitu
usus. Coelenterata adalah hewan multiseluler yang memiliki rongga
gastrovaskular sebagai alat pencernaan dan alat yang mengedar makanan ke
seluruh tubuh yang bermuara pada mulut. Coelenterata dibedakan dalam empat kelas berdasarkan bentuk yang dominan
dalam siklus hidupnya, yaitu Hydrozoa, Scypozoa, dan Anthozoa, dan Cubuzoa. Hydra sp termasuk kedalam kelas hydrozoa namun kami tidak menemukannya pada
saat pratikum jadi kami tidak bisa mendeskripsikan. Pada praktikum ini
preparat yang tergolong kedalam kelas Scypozoa adalah Aurelia sp yang berbentuk
seperti payung yang memiliki empat tentakel pada bagian ujung bawah pada
tepi-tepinya dan memiliki sel penyengat sebagai pertahanan dirinya dari musuh.
Pada praktikum ini Oculina sp, Fungia sp,
dan Akropora sp, termasuk ke dalam kelas Antozoa karena berbentuk seperti
bunga, tubuhnya berbentuk polip, tidak ada bentuk medusa. Coelenterata hidup
diperairan yang jernih yang mengandung partikel-partikel organik, plankton atau
hewan-hewan kecil. Reproduksi coelenterata terjadi secara aseksual dan seksual.
,.
Saran
Menyadari
bahwa saya masih jauh dari kata sempurna, kedepannya saya akan lebih fokus dan
details dalam menjelaskan tentang laporan di atas dengan sumber yang jelas dan
dapat di pertanggung jawabkan. Maka dari itu diharapkan kritik dan saran dari
asisten maupun dosen pembimbing yang bersifat membangun.
Daftar Pustaka
Hala,Yusminah. 2007. Daras Biologi Umum II. Makassar:
Alauddin.
Johannes,
Eva, dkk. 2013. Aktivitas Antimitotik Î’-Sitosterol Isolat Dari Hydroid
Aglaophenia Cupressina Lamoureoux Terhadap Pembelahan Awal Sel Zigot Bulu Babi
Tripneustes Gratilla Linn. Jurnal Penelitian Manasir. Vol. 1 No. 1, Hal. 27-32.
Susintowati. 2010. Pola Pertumbuhan
Karang Hermatipik Tipe Massive Goniastrea sp di Pantai Pulo Merah Pada Fase
Eksplorasi Emas Blok Tumpangpitu. Jurnal Ilmiah Progressif, Vol.7 No.21
(60-73).
Sutarno,
Nono, dkk. 2009. Zoologi Invertebrata. Jakarta : UPI
Suwignyo,Sugiarto.
2005. Avetebrata Air Jilid I1. Jakarta: Penebar Swadaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar