Antosianin
dan Macam-macam Kristal
Anthocyanins and Know the Kinds
of Crystal
Sri
Devista
Sridevista10@gmail.com
Abstrak
Kristal Kalsium Oksalat termasuk bahan ergastik yang
bersifat padat. Terbentuk sebagai hasil akhir metabolisme, ada juga yang
terbentuk karena terjadinya pemadatan zat-zat cair makanan cadangan, sehingga
berwujud butiran. Proses terjadinya melalui pengendapan hasil metabolisme.
Endapan tersebut berupa asam oksalat yang bersifat racun bagi tumbuh-tumbuhan. Praktikum
ini telah dilaksanakan pada tanggal 14 Oktober
2016 di Laboratorium Pendidikan Biologi FKIP Universitas Syiah Kuala. Praktikum
ini bertujuan untuk mengamati
peristiwa antosianin dan mengenal macam-macal bentuk kristal. Adapun metode
yang dilakukan dalam mengamati antosianin yaitu disayat penampang melintang
perrmukaan bawah daun Rhoe discolor
lalu ditetesi air dan diamati dibawah mikroskop. Setelah itu diletakkan tisu
pada kaca benda agar menyerap air lalu ditetesi larutan H2SO4. Dilakukan hal
yang serupa pada larutan HCL. Diamati dibawah mikroskop dan digambar. Pada saat mengamati kristal drusen/bintang,
pertama yang harus dilakukan adalah
disayat penampang melintang tangkai daun Carica
papaya dan diletakkan pada kaca benda yang ditetesi air kemudian diamati
dibawah mikroskop. Untuk mengamati kristal pasir terlebih dahulu disayat
penampang melintang pada Solanum ningrum
dan tangkai Begonia sp kemudian
diletakkan pada kaca benda dan ditetesi air. Ditutup dengan kaca penutup lalu
diamati dibawah mikroskop. Daun mirabilis
jalava merupakan preparat untuk mengamati kristal jarum. Adapun metode yang
dilakukan untuk mengamati kristal jarum pertama di sayat penampang melintang
daun mirabilis jalava kemudian
diletakkan pada kaca benda yang telah ditetesi air. Ditutup dengan kaca penutup
dan diamati dibawah mikroskop. Pada praktikum ini saya hanya menemukan kristal
jarum pada daun mirabilis jalava dengan
pembesaran 10x10. Pada penampang Carica
papaya saya mengamati kristal Drusen dengan pembesaran 40x10.
Kata
kunci: Antosianin,
Kristal pasir, Kristal drusen, Kristal jarum.
Abstract
Calcium
Oxalate Crystals ergastik including material that is solid. Formed as a result
of metabolic end, there is also formed by the solidification of liquid food
substances reserve, so tangible granules. The process by deposition of
metabolism. These deposits form oxalic acid, which is toxic to plants. This
practicum was held on October 14, 2016 at the Laboratory of Biology Education
FKIP Syiah Kuala University. Practicum aims to observe and know the kinds of
events anthocyanin-Macal crystalline form. The method is performed in observing
the cross section of anthocyanins are slashed under the leaves Rhoe discolor intenal
surface last drops of water and observed under a microscope. After the tissue
is placed on a glass object that absorbs water and a few drops of H2SO4
solution. Do the same thing on HCL solution. Observed under the microscope and
drawn. At the time of the crystals observed drusen / stars, the first thing to
do is slashed cross section Carica papaya petiole and placed on glass objects
that drops of water and then observed under a microscope. To observe the first
crystal sand sliced cross sections on Solanum ningrum and stalk Begonia sp
then placed on glass objects and drops of water. Closed with a cover glass and
observed under a microscope. Leaves Mirabilis jalava is a preparation to
observe the needle crystals. The method is carried out to observe the first
needle crystals in the cross-sectional slice leaf Mirabilis jalava is then
placed on a glass object that has been poured water. Covered with a cover glass
and observed under a microscope. In this lab I just found a needle crystals on
the leaves mirabilis jalava with 10x10 enlargement. In cross section Carica
papaya Drusen I observed crystals with a 40x10 enlargement.
Keywords:
Anthocyanins, Crystal sand, crystal drusen, needle crystals.
Pendahuluan
Sitologi tumbuhan merupakan ilmu
yang mempelajari bentuk, susunan, sifat-sifat fisik dan kimia sel, serta
perkembangan dinidng selnya. Sel tumbuhan didefinisikan sebagai unit dasar yang
universal dari suatu struktur organic. Struktur yang membedakan sel tumbuhan
dengan sel hewan ialah keberadaan dinding sel yang merupakan lapisan terluar
sel yang berbatasan dengan membrane plasma. Dinding sel akan memberikan bentuk
sel tumbuhan. Isi sel yang satu dengan yang lainnya dipisahkan oleh keberadaan
dinding sel. Pada tumbuhan tingkat tinggi terdapat berbagai macam sel dengan
variasi dalam hal fungsi, struktur, dan sususnan dengan kompleksitas struktur
dinding sel yang juga bervariasi. Komponen penyusun sel tumbuhan dapat
dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu komponen nonplasmik atau komponen yang
tidak hidup (Setiowati, Tetty, 2007 : 16-17).
Protoplasma
berisi komponen berselaput dan tak berselaput. Apabila difiksasi dengan baik,
penampung melintang selaput (membrane) tampak di bawah mikroskop electron
sebagai dua garis gelap dnegan ketebalan masing-masing 2,5 nm dan dipisahkan olhe garis terang
dengan ketebalan 3,5 nm. Struktur membrane menurut model Danielli-Davson (1935)
terdiri atas lapisan lemak bimolekul yang setiap sisinya ditutupi lapisan
protein. Sekaran gini, teoi model mozaik cairan (singer-Nacolson) lebih banyak
diterima. Komponen utama sel tmbuhan adalah dinding sel, sitoplasma, dan inti.
Di dalam sitoplasma terdapat reticulum endoplasma, badan gologi, mitokandria,
plastid, badan mikro, ribosom, sferosom, mikrotubula, vakuola, dan benda
ergastis (Mulyani, Sri, 2006 :34-35).
Antosianin adalah bagian senyawa fenol yang
tergolong flavonoid jumlahnya sekitar 90 – 96 % daritotal senyawa fenol. Pigmen
ini berperan terhadap timbulnya warna merah hingga biru pada beberapa bunga,
buah, dan daun. Antosianin bersifat polar sehingga dapat dilarutkan pada
pelarut polar seperti etanol, aceton, dan air (Kukuk, 2011: 2).
Buah salam berwarna merah gelap
diduga mengandung senyawa antosianin. Hasil penelitian terbaru melaporkan bahwa
antosianin yang berasal dari buah-buahan marupakan antioksidan yang
efektif. Kemampuan antioksidatif
antosianin timbul dari reaktifitasnya yang tinggi sebagai pendonor hidrogen
atau elektron, kemampuan radikal turunan polifenol untuk menstabilkan dan
mendelokalisasi elektron tidak berpasangan, serta kemampuannya mengkhelat ion
logam (Setyaningrum, 2010: 45).
Suhu berpengaruh
terhadap kestabilan warna ekstrak rosella. Semakin meningkatnya suhu pemanasan
dapat menyebabkan hilangnya glikosil pada antosianin dengan hidrolisis
ikatan glikosidik. Aglikon yang
dihasilkan kurang stabil dan menyebabkan hilangnya warna pada antosianin
(Hayati, 2012: 142).
Metode/Cara
Kerja
Waktu dan Tempat
Praktikum
dilakukan di Laboratorium Pendidikan Biologi FKIP Universitas Syiah Kuala Darussalam
Banda Aceh pada tanggal 14 Oktober 2016 pada Pukul 08.00
WIB.
Alat dan Bahan
Alat yang
digunakan dalam praktikum ini adalah mikroskop, kaca benda, silet, dan kaca
objek. Bahan yang di perlukan dalam praktikum ini adalah daun Rhoe dicolor, Carica papaya, Mirabilis
jalava, Solanum ningrum, Begonia sp, Ficus
elastica, dan air.
Prosedur
Pada praktikum
untuk mengamati antosianin prosedurnya antara lain disayat Rhoe discolor dan diletakkan diatas kaca benda kemudian
ditetesi air. Lalu diamati dibawah
mikroskop. Setelah itu diletakkan tisu pada kaca benda agar menyerap air lalu
ditetesi larutan H2SO4. Dilakukan hal yang serupa pada larutan HCL. Diamati dibawah
mikroskop dan digambar. Pada saaat
mengamati kristal drusen/bintang pertama yang harus dilakukan adalah disayat
penampang melintang tangkai daun Carica
papaya dan diletakkan pada kaca benda yang ditetesi air kemudian diamati
dibawah mikroskop. Untuk mengamati kristal pasir terlebih dahulu disayat
penampang melintang pada Solanum ningrum
dan tangkai Begonia sp kemudian
diletakkan pada kaca benda dan ditetesi air. Ditutup dengan kaca penutup lalu
diamati dibawah mikroskop. Daun mirabilis
jalava merupakan preparat untuk mengamati kristal jarum. Adapun metode yang
dilakukan untuk mengamati kristal jarum pertama di sayat penampang melintang
daun mirabilis jalava kemudian
diletakkan pada kaca benda yang telah ditetesi air. Ditutup dengan kaca penutup
dan diamati dibawah mikroskop.
Setelah itu digambar dan diberi keterangan.
Hasil dan Pembahasan
Benda ergastik adalah bahan non
protoplasma, baik organik maupun anorganik, sebagai hasil metabolisme yang
berfungsi untuk pertahanan,
Pemeliharaan struktur sel, dan juga sebagai penyimpanan cadangan
makanan, terletak di baigan sitoplasama,
dinding sel, maupun di vakuola. Dalam sel benda ergastik dapat berupa
karbohidrat (amilum), protein (aleuron dan gluten), lipid (lilin,kutin, dan
suberin), dan Kristal (Kristal ca-oksalat dan silika). Benda ergastik berfungsi
sebagai penyimpanan cadangan makanan, contohnya amilum; pemeliharaan struktur
(lilin); dan perlindungan, misalnya adanya Kristal ca oksalat. Kristal Ca
Oksalat termasuk bahan ergastik yang bersifat padat. Terbentuk sebagai hasil
akhir metabolisme, ada juga yang terbentuk karena terjadinya pemadatan zat-zat
cair makanan cadangan, sehingga berwujud
butiran. Komponen non protoplasmic yang bersifat cair itu terdapat di dalam
vakuola dan yang bersifat padat terdapat pada kristal kalsium oksalat, aleuron,
dan amilum. Proses terjadinya melalui pengendapan hasil metabolisme. Endapan
tersebut berupa asam oksalat yang bersifat racun bagi tumbuh-tumbuhan apabila
garam oksalat yang jika terakumulasi terlalu banyak. Selain itu kristal tidak
larut dalam asam cuka namun larut dalam asam kuat.
Kristal Ca Oksalat pada penampang melintang batang
bayam berbentuk pasir kristal yang berupa butiran pasir berbentuk kristal.
Pasir-pasir kristal ini dikelilingi oleh kloroplas. Namun pada praktikum ini
saya tidak mengamati kristal pasir karena tidak tersedianya waktu yang diperlukan.
Preparat yang digunakan untuk mengamati peristiwa antosianin adalah penampang
permukaan bawah daun Rhoe discolor,
dengan 3 buah sayatan yang diletakkan pada kaca objek. Masing-masing ditetesi
air, KOH, dan HCL. Namun praktikum tidak dapat dilanjutkan karena saya
kehabisan waktu.
Kristal jarum (rafida) berbentuk seperti jarum atau
sapu lidi terdapat pada penampang melintang daun Mirabilis javala. Pada praktikum ini kristal jarum ditemukan dengan
pembesaran 10x10. Kristal drusen (bentuk bintang/roset) terdapat pada penampang
melintang tangkai daun Carica papaya
dengan pembesaran 40x10.
Simpulan dan Saran
Simpulan
Benda ergastik adalah bahan non protoplasma berfungsi
untuk pertahanan, pemeliharaan struktur
sel, dan juga sebagai penyimpanan cadangan makanan dapat berupa berupa
karbohidrat, protein, lipid, dan Kristal. Kristal terbentuk sebagai hasil akhir
metabolisme, ada juga yang terbentuk karena terjadinya pemadatan zat-zat
cair makanan cadangan, sehingga berwujud
butiran. Kristal jarum (rafida) berbentuk seperti jarum atau sapu lidi terdapat
pada penampang melintang daun Mirabilis
jalapa. Kristal pada penampang melintang batang bayam berbentuk pasir
kristal yang berupa butiran pasir berbentuk kristal. Kristal jarum (rafida)
berbentuk seperti jarum atau sapu lidi terdapat pada penampang melintang daun Mirabilis javala. Pada praktikum ini kristal
jarum ditemukan dengan pembesaran 10x10. Kristal drusen (bentuk bintang/roset)
terdapat pada penampang melintang tangkai daun Carica papaya dengan pembesaran 40x10.
Saran
Menyadari
bahwa saya masih jauh dari kata sempurna, kedepannya saya akan lebih fokus dan
details dalam menjelaskan tentang laporan di atas dengan sumber yang jelas dan
dapat di pertanggung jawabkan. Maka dari itu diharapkan kritik dan saran dari
asisten maupun dosen pembimbing yang bersifat membangun. Selain itu memohon bantuan
untuk memberikan motivasi dalam melaksanakan praktikum.
Daftar
Pustaka
Ariviani
,Setyaningrum. 2010. Kapasitas Radikal Ekstrak Antosianin Buah Salam (Syzgium polianthum) Segar dengan Variasi
Proporsi Pelarut . Jurnal Penelitian
Jurusan Ilmu dan Teknologi Pangan UNS. Vol. 25 No. 1 (44-45).
E.K,
Hayati, dkk. 2012. Konsentrasi Total
Senyawa Antosianin Ekstrak Kelopak Bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa. L) dan Pengaruh Temperatur dan pH. Jurnal Kimia Jurusan Kimia UIN Maulana Malik
Ibrahim Malang. Vol. 1(2). Hal (138-147).
Mulyani,
Sri. 2006. Anantomi Tumbuhan.
Yogyakarta : Kanisus
Setiowati,
Tetty. 2007. Biologi Interaktif.
Jakarta : Azka Press.
Yudiono,
Kukuk. 2011. Ekstraksi Antosianin dari Ubi Jalar Ungu (Ipomoea batatas cv. Ayamusaki) dengan Teknik Ekstraksi Subcritical
Water. Jurnal Teknologi Pangan Jurusan
Teknologi Hasil Pertanian Universitas Katolik Widya Karya Malang .Vol.2
No.1 (1-2).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar