Jaringan Sekresi, Periderm, dan Lentisel
Sri Devista
Sridevista.bio15@fkip.unsyiah.ac.id
Abstrak
Jaringan Sekresi adalah senyawa yang
dihasilkan tidak dikeluarkan dari tubuh.
Periderm
merupakan jaringan pelindung pengganti jaringan epidermis yang biasanya
terdapat pada tumbuhan yang memiliki pertumbuhan sekunder yang tersusun atas
felem, felogen, dan feloderm. Lenti sel adalah sebagian periderm yang felogen lebih aktif daripada
periderm di tempat lain dan menghasilkan jaringan yang berbeda dengan
felem, banyak mengandung ruang antar sel dan berfungsi sebagai pori penghubung
ruang antarsel dalam batang dengan udara lingkungan. Praktikum ini telah dilaksanakan pada tanggal 4 November
2016 di Laboratorium Pendidikan Biologi FKIP Universitas Syiah Kuala. Praktikum
ini bertujuan untuk mengamati
struktur kelenjar lisigen, mengamati struktur periderm dan mengamati struktur
lentisel. Adapun prosedur untuk mengamati kelenjar lisigen antara lain disayat
penampang melintang kulit jeruk dan ditetesi air kamudian diamati dibawah
mikroskop. Prosedur untuk mengamati struktur periderm yaitu disayat penampang
melintang periderm umbi kentang kemudian ditetesi air dan diamati dibawah
mikroskop. Sedangkan prosedur untuk
mengamati lentisel yaitu disayat penampang meintang batang kembang sepatu
kamudian ditetesi air dan diamati dibawah mikroskop. Kemudian digambar dan
diberi keterangan. Pada praktikum ini terlihat kelenjar pada penampang
melintang kulit daun jeruk (Citrus
maxima). Jaringan periderm adalah penampang melintang periderm Solanum tuberosum. Sedangkan struktur lentisel terlihat pada penampang
melintang pada batang Hibiscus
rosa-sinensis.
Kata Kunci: Sekresi, Lenti sel, Peridem.
Pendahuluan
Epidermis merupakan perkembangan dari
dermatogens, dengan demikian jaringan epidermis merupakan jaringan primer.
Sel-sel epidermis biasanya terdiri dari satu lapis sel, namun ada juga beberapa
tumbuhan dari organ tertentu yang epidermisnya tersusun lebih dari satu lapis
sel (Epidermis ganda) yang dapat ditemukan pada tanaman dikotil seperti familia
Begoniaceae, Bombacaceae, Malvaceae, Moraceae, dan banyak tanaman monokotil
(Mulyani, 2006).
Karakteristik pertahanan struktural daun adalah jumlah
dan kualitas lilin dan kutikula yang menutupi sel epidermis, struktur sel
epidermis, ukuran, letak dan bentuk stomata dan lentisel dan jaringan dinding
sel yang tebal yang menghambat gerak maju patogen. Penelitian ini bertujuan
untuk evaluasi ketahanan terhadap penyakit blas daun dengan melihat salah satu
sifat struktural yang menjadi garis pertahanan utama tumbuhan terhadap serangan
patogen, yaitu tebal epidermis daun (Abdul, 2013: 11).
Lenti sel juga terdapat pada akar yang merupakan
organ yang kontak secara langsung dengan lingkungan salin, oleh karena itu akar
merupakan suatu struktur dan berfungsi mengatur pengambilan dan transfor ion.
Akar merupakan barrier utama terhadap pergerakan larutan ke dalam
tumbuhan dan sebagai hasilnya konsentrasi ion yang diantarkan ke tunas sangat
berbeda dari konsentrasi ion pada medium eksternal. Membandingkan anatomi akar
dari jenis Avicennia marina yang mempunyai kelenjar garam (salt gland)
pada daunnya sebagai kelompok salt-excrete dan jenis Bruguiera
gymnorrhiza yang tidak mempunyai kelenjar garam pada daunnya sebagai
kelompok non secreter (salt-excluder).perbedaan terlihat pada panjang
dan tebalnya pembuluh akar, perkembangan dan posisi dari lapisan kaspari (casparian
strip), dan differensiasi jaringan vaskuler. Sub-erisasi sel endodermal dan
hipodermal dari salt-excluder dimulai dan diakhiri dibelakang ujung akar
(Onrizal, 2005).
Bentuk celah-celah atau pori-pori pada lapisan gabus
adalah seperti lesa, karena itulah maka celah-celah atau pori-pori terseut
disebut lenti sel, karena lenti bjuga berarti lensa. Tentang
banyaknya lenti sel yang terdapat pada batang per luasnya lapisan gabus bagi
tiap species tumbuh- tumbuhan adalah berbeda-beda. Pada beberapa tumbuhan,
lenti sel terdapat atau terbentuk diantara stomata dan pada beberapa tumbuhan
lainnya terbentuk dibawah sel-sel epidermis yang semula berstomata. Lenti sel
yang merupakan sekumpulan sel yang satu dengan yang lainnya lepas-lepas
dikarenakan terdapatnya ruang-ruang antar sel(intercelluler spaces) yang cukup
besar. Sekumpulan atau kumpulan-kumpulan sel seperti yang dimaksud disini
disebut khoriphelloid (Yayan,2004).
Sekret yang dihasilkan oleh suatu
kelenjar sangat beragam. Struktur sel sekresi terdapat di permukaan tumbuhan sebagai
penyimpan dapat berupa rambut dan nektarium, namun dapat pula berada di dalam
tubuh sebagai rongga atau saluran sekresi. Peristiwa sekresi dalam tumbuhan
biasanya ditunjukkan pada rambut kelenjar, nektarium, saluran harsa, dan
latisifer (sel getah, sel lateks). Peristiwa sekresi tersebut menunjukkan
berbagai tahap penimbunan zat dalam organel dan vakuola, yakni dalam
mengerahkan enzim yang terlibat dalam sintesis dan penguraian bagian sel; dalam
pertukaran bahan organel; dan dalam peristiwa pengangkutan antarsel (Fitriana,
2013: 295).
Metode
Waktu dan Tempat
Praktikum
dilakukan di Laboratorium Pendidikan Biologi FKIP Universitas Syiah Kuala Darussalam
Banda Aceh pada tanggal 4 November 2016
pada Pukul 08.00 WIB.
Alat
dan Bahan
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah mikroskop, kaca benda,
silet, dan kaca objek dan Hibiscus
rosa-sinensis.
Prosedur
Prosedur pada praktikum ini untuk
mengamati jaringan sekresi antara lain mula-mula disayat penampang melintang
kulit buah jeruk kemudian ditetesi dengan air dan diamati dibawah mikroskop. Untuk
mengamati struktur periderm prosedur yang dilakukan antara lain disayat
penampang melintang umbi kentang lalu ditetesi air dan diamati dibawah
mikroskop. Sedangkan untuk mengamati struktur lentisel mula-mula disayat
penampang melintang batang kembang daun sepatu lalu ditetesi air dan diamati
dibawah mikroskop Masing-masing preparat diamati secara berurutan dan hasilnya digambar
dan diberi keterangan.
Hasil dan Pembahasan
Dalam tumbuhan, sel seringkali menghasilkan
zat-zat yang mungkin tidak digunakan dan dipisahkan dari sitoplasma atau sama
sekali dikeluarkan olehtumbuhan.Tempat-tempat dimana zat-zat
tersebut(getahkaret, dammar, minyak,nectar,latex, dll) terkumpul atau
dikeluarkan dari dalam tumbuhan disebutstruktur sekresi dan jaringannya disebut
jaringan sekresi. Jaringan Sekresi (Kelenjar Internal) adalah senyawa yang
dihasilkan tidak dikeluarkan dari tubuh. Pada jaringan sekresi terdapat
bermacam – macam bentuk salah satunya adalah ruang kelenjar atau saluran
kelenjar yang merupakan sekelompok sel berdinding tipis, dengan protoplas yang
kental mengelilingi suatu ruangan yang terisi senyawa yang dihasilkan oleh sel
– sel tersebut. Terbentuknya ruang – ruang itu dapat secara sisogen, lisigen
dan sisolisigen. Ruang yang terjadi dapat berbentuk bulat disebut ruang
kelenjar. Dapat berupa sizogen/beraturan, lisigen/larut,tidak teratur pada
kulit jeruk, sizolisigen dan reksigen. Pada praktikum ini terlihat pada penampang
melintang kulit daun jeruk (Citrus maxima)
dengan pembesaran 10x10 terdapat jaringan sekretori dan Sel kelenjar yang
berasal dari parenkim dasar yang mengalami diferensiasi dan mengandung berbagai
senyawa hasil metabolisme. Bentuk ruang kelenjar pada Citrus maxima terjadi
secara lisigen atau tidak teratur dan larut pada kulit jeruk. Seperti yang terlihat pada gambar.1
Gambar.1
Periderm merupakan jaringan pelindung
pengganti jaringan epidermis yang biasanya terdapat pada tumbuhan yang memiliki
pertumbuhan sekunder, umumnya terjadi pada batang dan akar. Periderm tersusun
dari sel-sel yang rapat dan mengandung suberin sehingga kedap air dan memutuskan udara luar dengan
jaringan batang atau akar. Periderm tersusun atas 3 bagian yaitu felem,
felogen, dan feloderm. Pada praktikum ini preparat yang disediakan untuk
mengamati jaringan periderm adalah penampang melintang periderm Solanum tuberosum dengan pembesaran
10x10 terlihat jaringan periderm sebagai pengganti epidermis. Bentuk jaringan
periderm yaitu memanjang dan tersusun rapat karena telah menebal akibat pertumbuhan
skunder tidak
seperti dinding sel. Pada kentang juga terlihat amilum yang merupakan cadangan
makanan hasil fotosintesis. Seperti yang terlihat pada gambar.2
Gambar.2
Periderm yang terdesak oleh sel-sel
komplementer lama-kelamaan akan pecah membentuk celah lentisel kemudian sel-sel
komplementer tersembul keluar umumnya ditemukan pada periderm batang dan akar. Ukurannya berkisar antara
yang kecil yang hampir tak kasat mata sampai yang sepanjang satu
senti meter tersusun dalam deretan atau ditemukan sendiri-sendiri secara
terpisah. Lenti sel adalah sebagian periderm yang felogen lebih aktif daripada
periderm di tempat lain dan menghasilkan jaringan yang berbeda dengan
felem, banyak mengandung ruang antar sel. Felogen lenti sel juga memiliki
ruang antar sel dan sinambung dengan felogen periderm dengan sebelahnya. Karena
susunannya tebuka, lenti sel dianggap sebagai struktur yang memungkinkan
udara masuk lewat periderm dengan kata lain lenti sel sebagai pori penghubung
ruang antarsel dalam batang dengan udara lingkungan. Pada praktikum ini
preparat yang digunakan untuk mengamati lentisel adalah penampang melintang
pada batang Hibiscus rosa-sinensis
dengan pembesaran 10x10. Seperti yang terlihat pada gambar.3
Gambar.3
Simpulan
dan Saran
Simpulan
Jaringan Sekresi (Kelenjar Internal)
adalah senyawa yang dihasilkan tidak dikeluarkan dari tubuh. Pada jaringan
sekresi terdapat bermacam – macam bentuk salah satunya adalah ruang kelenjar
atau saluran kelenjar yang merupakan sekelompok sel berdinding tipis, dengan
protoplas yang kental mengelilingi suatu ruangan yang terisi senyawa yang
dihasilkan oleh sel – sel tersebut. Terbentuknya ruang – ruang itu dapat secara
sisogen, lisigen dan sisolisigen. Pada praktikum ini terlihat kelenjar pada
penampang melintang kulit daun jeruk (Citrus
maxima) dengan pembesaran 10x10. Periderm merupakan jaringan pelindung
pengganti jaringan epidermis yang biasanya terdapat pada tumbuhan yang memiliki
pertumbuhan sekunder yang tersusun atas felem, felogen, dan feloderm. Pada praktikum
ini jaringan periderm adalah penampang melintang periderm Solanum tuberosum dengan pembesaran 10x10 dengan ruang kelenjar
berbentuk lisigen. Lenti sel
adalah sebagian periderm yang felogen lebih aktif daripada periderm di tempat
lain dan menghasilkan jaringan yang berbeda dengan felem, banyak
mengandung ruang antar sel dan berfungsi sebagai pori penghubung ruang antarsel
dalam batang dengan udara lingkungan. Pada praktikum ini preparat yang
digunakan untuk mengamati lentisel adalah penampang melintang pada batang Hibiscus rosa-sinensis dengan pembesaran
10x10.
Saran
Menyadari bahwa saya masih jauh dari kata
sempurna, kedepannya saya akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan
tentang laporan di atas dengan sumber yang jelas dan dapat di pertanggung
jawabkan. Maka dari itu diharapkan kritik dan saran dari asisten maupun dosen
pembimbing yang bersifat membangun. Selain itu memohon bantuan untuk memberikan
motivasi dalam melaksanakan praktikum.
Daftar Pustaka
Onrizal.
2005. Adptasi Tumbuhan Mangrove Pada Lingkungan Salin Dan Jenuh Air.
Sumatra utara Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian: USU Repository
Cholil, Abdul, dkk. 2013. Hubungan
Karakteristik Jaringan Daun dengan Tingkat Serangan Penyakit Blas Daun (Pyricularia
oryzae Cav.) Pada Beberapa
Genotip Padi (Oryza sativa L.). Jurnal Penenlitian HPT Program Studi
Agroekoteknologi, Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan. Vol.1 (2): Hal
(10-18).
Sutrian,
Yayan. 2004. Pengantar Anatomi Tumbuh- Tumbuhan Tentang Sel dan Jringan.
Jakarta: PT Rineka Cipta.
Fitriana,
Setya, dkk. 2013. Struktur Anatomi dan Uji Akticitas Antioksidan Ekstrak
Metanol Daun Kersen (Muntingia calabura).
Jurnal Penelitian Program Studi Biologi
FMIPA Universitas Lambung Mangkurat. Vol. 1 (1): Hal (291-296.).
Muliyani,
Sri. 2006. Anatomi Tumbuhan. Kanisius
: Yogjakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar