Senin, 03 April 2017

Laporan Praktikum Organ Tumbuhan Monokotil dan Dikotil



Organ Tumbuhan Monokotil dan Dikotil

Sri Devista
Sridevista.bio15@fkip.unsyiah.ac.id
Abstrak
Batang tersusun atas epidermis yang berkutikula dan kadang terdapat stomata, sistem jaringan dasar berupa korteks dan empulur, dan sistem berkas pembuluh yang terdiri atas xilem dan floem. Anatomi daun dapat dibagi menjadi 3 bagian yaitu epidermis, jaringan pembuluh, dan parenkim/mesofil. Akar tersusun atas epidermis, korteks, perisikel dan jaringan pengangkut. Praktikum ini telah dilaksanakan pada tanggal 11 November 2016 di Laboratorium Pendidikan Biologi FKIP Universitas Syiah Kuala. Praktikum ini bertujuan untuk mengamati struktur daun dikotil dan monokotil, mengamati struktur akar dikotil dan monokotil dan mengamati struktur batang dikotil dan monokotil. Adapun prosedur yang dilakukan pada praktikum ini adalah disayat penampang melintang batang, akar dan daun dari tumbuhan Zea mays (monokotil) kemudian ditetesi air dan diamati dibawah mikroskop. Disediakan tumbuhan Phaseolus radiatus (dikotil) kemudian disayat penampang melintang akar, dan batang lalu ditetesi air dan diamati dibawah mikroskop. Untuk mengamati daun dikotil prosedurnya adalah mula-mula disayat penampang melintang daun Ficus elastica lalu ditetesi air dan diamati dibawah mikroskop kemudian ditetesi air dan diamati dibawah mikroskop. Hasil dari pengmatan digambar dan diberi keterangan. Pada batang Monokotil epidermis terdiri dari satu lapis sel, dan ikatan pembuluh menyebar. Pada batang dikotil letak pembuluh angkut teratur, punya jari-jari empulur. Susunan pada daun monokotil yaitu epidermis, jaringan palisade dan jaringan spons. Susunan pada daun dikotil yaitu epidermis, jaringan spons, dan jaringan pengangkut.
Kata Kunci: Monokotil, Dikotil, Epidermis, Xilem, Floem.

Abstract
          Bar lapped over of epidermis which were have cuticle to and sometime there are stomata, elementary network system in the form of cyperus microiria and cortex, and system bind small channel which consist of and xilem of floem. Leaf anatomy can be divided to become 3 part of that is epidermis, small channel network, and parenkim / mesofil. Root lapped over of epidermis, cortex, conveyor network and perisikel. This Praktikum have been executed on 11 November 2016 in Laboratory Education Of Biology of FKIP University of Syiah Confluence. This Praktikum aim to to perceive leaf structure of dikotil and of monokotil, perceiving structure grow on and dikotil of monokotil and perceive bar structure of dikotil and of monokotil. As for conducted procedure at this praktikum is cuting athwart penampang [of] bar, leaf and root of plant of Zea mays ( monokotyl) is later;then dropped by water and perceived by below/under microscope. Provided by plant of Phaseolus radiatus ( dykotil) later;then cut athwart penampang of root, and dropped by last bar of water and perceived by below/under microscope. To perceive leaf of dikotil its procedure is originally cut athwart penampang of leaf of Ficus dropped by last elastica of water and perceived by below/under microscope is later;then dropped by water and perceived by below/under microscope. Result of from mate drawn and given by boldness. At bar of Monokotil epidermis consist of one enduing cell, and small channel tying disseminate. At bar of dikotil small channel situation transport regularly, have cyperus microiria radius. Formation at leaf of monokotil that is epidermis, network of palisade network and of spons. Formation at leaf of dikotil that is epidermis, network of spons, and conveyor network.
Keywords: Monocotyle, Dycotyle, Epidermis, Xylem, Floem.


Pendahuluan
Daun merupakan salah satu parameter pertumbuhan yang dapat diamati karena perubahan lingkungan Hasil analisis sidik ragam menunjukkan interaksi antara variasi ketersediaan air dan intensitas cahaya memberikan pengaruh yang tidak signifikan terhadap jumlah daun (rahayu, 2010: 58).
Ciri tumbuhan dikotil adalah bercabang-cabang, berkambium, akar tunggang, pertulangan daun menyirip dan mempunyai ikatan pembuluh kolateral terbuka . Tumbuhan dikotil merupakn tumbuhan berkeping dua yang memiliki lembaga, dua daaun lembaga dan akar serta pucuk lembaga yang tidak memiliki pelindung khusus. Batang bagian bawah tanaman dikotil lebih besar daripada ujungnya, hal ini dikarenakan tumbuhan dikotil mempunyai kambium. Tumbuhan dikotil mempunyai cabang ikatan pembuluh kolateral berkambium, mempunyai akar tunggang dan pembuluh akut tersusun dalam lingkaran (Purnomo, 2009). 
Epidermis adalah sistem sel-sel yang bervariasi struktur dan fungsinya, yang menutupi tubuh tumbuhan. Struktur yang demikian tersebut dapat dihubungkan dengan peranan jaringan tersebut sebagai lapisan yang berhubungan dengan lingkungan luar. Adanya bahan lemak, kutin dan kutikula  dapat membatasi penguapan, pada dinding terluar menjadikannnya kompak dan keras, sehingga dapat dianggap sebagai penyokong mekanis (Haryanti, 2010: 21).
Epidermis berfungsi sebagai pelindung bagian dalam organ tumbuhan. Berdasarkan fungsinya, epidermis dapat berkembang dan mengalami modifikasi seperti stomata dan trikomata (Yulanda, 2011: 13).
Volume akar merupakan faktor penting dalam pertumbuhan tanaman yang mencerminkan kemampuan penyerapan unsur hara pada tanaman. Sebagian besar unsur yang dibutuhkan tanaman diserap dari larutan tanah melalui akar. Artinya dengan volume akar yang besar maka kemampuan akar menyerap makanan akan semakin besar (Firdaus, 2013: 56).

Metode/Cara Kerja
Waktu dan Tempat
            Praktikum dilakukan di Laboratorium Pendidikan Biologi FKIP Universitas Syiah Kuala Darussalam Banda Aceh pada tanggal 11 November 2016 pada Pukul 08.00 WIB.
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah mikroskop, kaca benda, silet, dan kaca objek. Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah Zea mays, Phasealus radiatus, Dendrobium sp, dan Ficus elastica.
Prosedur
Disediakan tumbuhan Zea mays (monikotil) kemudian disayat penampang melintang batang, akar dan daun. Ditetesi air dan diamati dibawah mikroskop. Disediakan tumbuhan Phaseolus radiatus (dikotil) kemudian disayat penampang melintang akar, dan batang lalu ditetesi air dan diamati dibawah mikroskop. Untuk mengamati daun dikotil prosedurnya adalah mula-mula disayat penampang melintang daun Ficus elastica lalu ditetesi air dan diamati dibawah mikroskop. Masing-masing preparat diamati secara berurutan dan hasilnya digambar dan diberi keterangan.

Hasil dan Pembahasan
Batang merupakan sumbu dengan daun yang melekat padanya. Batang berperan untuk mendukung bagian tumbuhan di atas tanah, selain itu juga sebagai alat transportasi yaitu jalan pengangkutan air dan zat makanan dari akar ke daun dan jalan pengangkutan hasil asimilasi dari daun ke bagian lain, baik ada yang di bawah maupun di atas tanah. Secara umum batang tersusun atas epidermis yang berkutikula dan kadang terdapat stomata, sistem jaringan dasar berupa korteks dan empulur, dan sistem berkas pembuluh yang terdiri atas xilem dan floem. Pada batang Monokotil, epidermis terdiri dari satu lapis sel, batas antara korteks dan stele umumnya tidak jelas. Stele pada monokotil terdapat ikatan pembuluh yang menyebar dan bertipe kolateral tertutup yang artinya di antara xilem dan floem tidak ditemukan kambium. Sehingga menyebabkan batang Monokotil tidak dapat tumbuh membesar, dengan perkataan lain tidak terjadi pertumbuhan menebal sekunder. Setelah mengamati batang Zea mays dengan pembesaran 10x10 tampak epidermis, korteks dan stele (jaringan pengangkut dan empelur). Epidermis pada batang monokotil terdiri dari satu lapis sel tidak mempunyai ruang antar sel, serta berfungsi untuk melindungi jaringan di bawahnya. Korteks yaitu kulit pertama yang terdiri dari beberapa lapis sel, dan dekat dengan lapisan epidermis. batas antara korteks dan stele umumnya tidak jelas. Ikatan pembuluh tersebar dengan susunan floem berada disebelah xilem.
Pada batang dikotil letak pembuluh angkut teratur, punya jari-jari empulur, mempunyai kambium vaskular sehingga dapat membesar, dapat dibedakan antara daerah korteks dan empulur, ada kambium di antara xilem dan floem. Setelah mengamati batang Phaseolus radiatus dengan pembesaran 4x10 tampak epidermis, korteks, jaringan pengangkut, empelur, parenkim, dan kambium. Epidermis terdiri atas selaput sel yang tersusun rapat. Korteks terdiri dari beberapa lapis sel, yang dekat dengan lapisan epidermis tersusun atas jaringan kolenkim, makin ke dalam tersusun atas jaringan parenkim. Merupakan lapisan terdalam dari batang. Stele yang merupakan lapisan terluar dari stele disebut kambium. lkatan pembuluh pada stele disebut tipe kolateral yang artinya letak xilem dan floem saling bersisian, xilem di sebelah dalam dan floem sebelah luar. Antara xilem dan floem terdapat kambium intravasikuler, pada perkembangan selanjutnya jaringan parenkim yang terdapat di antara berkas pembuluh angkut juga berubah menjadi kambium, yang disebut kambium intervasikuler. Keduanya dapat mengadakan pertumbuhan sekunder yang mengakibatkan bertambah besarnya diameter batang. Seperti yang terlihat pada gambar.1
Gambar.1

Sumber: Pribadi

            Daun merupakan bagian tumbuhan yang biasanya berbentuk lembaran pipih, hijau,dan paling banyak mengandung klorofil sehingga kegiatan fotosintesis paling banyak berlangsung di daun. Di daun terdapat stomata yang befungsi sebagai organ respirasi, transpirasi, gutasi. Anatomi daun dapat dibagi menjadi 3 bagian yaitu epidermis, jaringan pembuluh, dan parenkim/mesofil. Setelah mengamati daun Zea mays (monokotil) dengan pembesaran 10x10 terlihat susunannya yaitu epidermis, jaringan palisade dan jaringan spons. Jaringan palisade tersusun rapat dan banyak mengandung kloroplas. Jaringan spons/jaringan bunga karang sel-selnya agak renggang, sehingga masih terdapat ruang-ruang antar sel. Seperti yang terlihat pada gambar.2
Gambar.2
Sumber: Pribadi

Setelah mengamati daun Phaseolus radiatus (dikotil) dengan pembesaran 10x10 terlihat susunannya yaitu epidermis, jaringan spons, dan jaringan pengangkut. Seperti yang terlihat pada gambar.3
Gambar.3

Sumber: Pribadi

Akar berasal dari akar lembaga (radix), akar berfungsi untuk menambatkan tubuh tumbuhan pada tanah, dapat berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan serta menyerap air dam garam-garam mineral terlarut. Berdasarkan hasil pengamatan tampak adanya jaringan-jaringan pada akar, antara lain epidermis yang biasa disebut kulit luar, floem atau pembuluh tapis, xilem atau pembuluh kayu dan epidermis, ini menunjukkan bahwa pada akar, batang, dan daun pada tumbuhan memiliki jaringan didalamnya. Xilem dan floem disebut jaringan pengangkut yang terdapat pada berkas ikatan pembuluh. Setelah mengamati akar Phaseolus radiatus (dikotil) dengan pembesaran 10x10 terlihat susunannya yaitu epidermis, korteks, perisikel, dan jaringan pengangkut yang tersusun secara teratur didalam lingkaran perisikel yang selapis. Xilem tersusun radial atau membentuk jari-jari bersama dengan floem dan  letaknya dipisahkan oleh kambium Seperti yang terlihat pada gambar.4
Gambar.4                                                                         

Sumber: Pribadi
Setelah mengamati akar Zea mays (monokotil) dengan pembesaran 10x10 terlihat susunannya yaitu epidermis, korteks, perisikel yang tebal, dan jaringan pembuluh yang letaknya bersalng-seling karena tidak memiliki kambium serta terdapat empelur. Seperti yang terlihat pada gambar. 5
Gambar.5

Sumber: Pribadi

Simpulan dan Saran
Simpulan
            Pada batang Monokotil epidermis terdiri dari satu lapis sel, batas antara korteks dan stele umumnya tidak jelas. Stele pada monokotil terdapat ikatan pembuluh yang menyebar dan bertipe kolateral tertutup yang artinya di antara xilem dan floem tidak ditemukan kambium sehingga menyebabkan batang Monokotil tidak mengalami pertumbuhan sekunder. Terlihat pada penampang melintang batang Zea mays dengan pembesaran 10x10. Pada batang dikotil letak pembuluh angkut teratur, punya jari-jari empulur, mempunyai kambium vaskular sehingga dapat membesar, dapat dibedakan antara daerah korteks dan empulur, ada kambium di antara xilem dan floem. Terlihat pada penampang melintang batang Phaseolus radiatus dengan pembesaran 4x10. Susunan pada daun monokotil yaitu epidermis, jaringan palisade dan jaringan spons. Terlihat pada penampang melintang daun Zea mays (monokotil) dengan pembesaran 10x10. Susunan pada daun dikotil yaitu epidermis, jaringan spons, dan jaringan pengangkut. Terlihat pada penampang melintang daun Phaseolus radiatus (dikotil) dengan pembesaran 10x10. Susunan pada akar dikotil epidermis, korteks, perisikel, dan jaringan pengangkut yang tersusun secara teratur didalam lingkaran perisikel yang selapis. Terlihat pada penampang melintang akar Phaseolus radiatus (dikotil) dengan pembesaran 10x10. Susunan pada akar monokotil yaitu epidermis, korteks, perisikel yang tebal, dan jaringan pembuluh yang letaknya bersalng-seling karena tidak memiliki kambium serta terdapat empelur. Terlihat pada penampang melintang akar Zea mays (monokotil) dengan pembesaran 10x10.
Saran
Menyadari bahwa saya masih jauh dari kata sempurna, kedepannya saya akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang laporan di atas dengan sumber yang jelas dan dapat di pertanggung jawabkan. Maka dari itu diharapkan kritik dan saran dari asisten maupun dosen pembimbing yang bersifat membangun. Selain itu memohon bantuan untuk memberikan motivasi dalam melaksanakan praktikum.

Daftar Pustaka
Firdaus, dkk. 2013. Pertumbuhan Akar Tanaman Karet Pada Tanah Bekas Tambang Bauksit dengan Aplikasi Bahan Organik. Jurnal Penelitian Program Studi Pendidikan Biologi. Vol. 10 (1). Hal: 54-64.
Haryanti, Sri. 2010. Jumlah dan Distribusi Stomata pada Daun Beberapa Spesies Tanaman Dikotil dan Monokotil. Jurnal Anantomi dan Fisiologi. Vol. 18 (2). Hal: 21-28.

Rahayu, Anita, dkk. 2010. Pertumbuhan dan Struktur Anatomi Rumput Mutiara  (Hedyotis corymbosa [L.] Lamk.) Pada Ketersediaan Air dan Intensitas Cahaya Berbeda. Jurnal Ekosains. Vol, 11 (1). Hal: 55-64.
Yulanda, Rompas, dkk. 2011. Struktur Sel Epidermis dan Stomata Daun Beberapa Tumbuhan Suku Orchidaceae. Jurnal Biologos. Vol, 1 (1). Hal: 13-19.
Purnomo, dkk. Biologi Kelas XI untuk SMA dan MA. 2009. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kota Meulaboh, Aceh Barat HISTORY OF CITY

MEULABOH KOTA PEJUANG KU     Meulaboh merupakan ibu kota dari Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh dan merupakan kota terbesar ...