Organ Tumbuhan Monokotil dan
Dikotil
Sri
Devista
Sridevista.bio15@fkip.unsyiah.ac.id
Abstrak
Batang
tersusun atas epidermis yang berkutikula dan kadang terdapat stomata, sistem
jaringan dasar berupa korteks dan empulur, dan sistem berkas pembuluh yang
terdiri atas xilem dan floem. Anatomi daun dapat dibagi menjadi 3 bagian yaitu
epidermis, jaringan pembuluh, dan parenkim/mesofil. Akar tersusun atas
epidermis, korteks, perisikel dan jaringan pengangkut.
Praktikum ini telah dilaksanakan pada tanggal 11 November 2016 di Laboratorium
Pendidikan Biologi FKIP Universitas Syiah Kuala. Praktikum ini bertujuan untuk mengamati struktur daun dikotil
dan monokotil, mengamati struktur akar dikotil dan monokotil dan mengamati
struktur batang dikotil dan monokotil. Adapun prosedur yang dilakukan pada
praktikum ini adalah disayat penampang melintang batang, akar dan daun dari tumbuhan
Zea mays (monokotil) kemudian ditetesi
air dan diamati dibawah mikroskop. Disediakan tumbuhan Phaseolus radiatus (dikotil) kemudian disayat penampang melintang
akar, dan batang lalu ditetesi air dan diamati dibawah mikroskop. Untuk
mengamati daun dikotil prosedurnya adalah mula-mula disayat penampang melintang
daun Ficus elastica lalu ditetesi air
dan diamati dibawah mikroskop kemudian ditetesi air dan diamati dibawah
mikroskop. Hasil dari pengmatan digambar dan diberi keterangan. Pada batang Monokotil epidermis terdiri dari satu lapis sel, dan ikatan pembuluh
menyebar. Pada batang dikotil letak pembuluh angkut teratur, punya jari-jari
empulur. Susunan pada daun monokotil yaitu epidermis, jaringan palisade dan
jaringan spons. Susunan pada daun dikotil yaitu epidermis, jaringan spons, dan
jaringan pengangkut.
Kata Kunci: Monokotil, Dikotil, Epidermis,
Xilem, Floem.
Abstract
Bar lapped over of epidermis which
were have cuticle to and sometime there are stomata, elementary network system
in the form of cyperus microiria and cortex, and system bind small channel
which consist of and xilem of floem. Leaf anatomy can be divided to become 3
part of that is epidermis, small channel network, and parenkim / mesofil. Root
lapped over of epidermis, cortex, conveyor network and perisikel. This
Praktikum have been executed on 11 November 2016 in Laboratory Education Of
Biology of FKIP University of Syiah Confluence. This Praktikum aim to to
perceive leaf structure of dikotil and of monokotil, perceiving structure grow
on and dikotil of monokotil and perceive bar structure of dikotil and of
monokotil. As for conducted procedure at this praktikum is cuting athwart
penampang [of] bar, leaf and root of plant of Zea mays ( monokotyl) is
later;then dropped by water and perceived by below/under microscope. Provided
by plant of Phaseolus radiatus ( dykotil) later;then cut athwart penampang of
root, and dropped by last bar of water and perceived by below/under microscope.
To perceive leaf of dikotil its procedure is originally cut athwart penampang
of leaf of Ficus dropped by last elastica of water and perceived by below/under
microscope is later;then dropped by water and perceived by below/under
microscope. Result of from mate drawn and given by boldness. At bar of
Monokotil epidermis consist of one enduing cell, and small channel tying
disseminate. At bar of dikotil small channel situation transport regularly,
have cyperus microiria radius. Formation at leaf of monokotil that is
epidermis, network of palisade network and of spons. Formation at leaf of
dikotil that is epidermis, network of spons, and conveyor network.
Keywords: Monocotyle, Dycotyle, Epidermis, Xylem, Floem.
Pendahuluan
Daun merupakan salah satu parameter
pertumbuhan yang dapat diamati karena perubahan lingkungan Hasil analisis sidik
ragam menunjukkan interaksi antara variasi ketersediaan air dan intensitas
cahaya memberikan pengaruh yang tidak signifikan terhadap jumlah daun (rahayu,
2010: 58).
Ciri
tumbuhan dikotil adalah bercabang-cabang, berkambium, akar tunggang,
pertulangan daun menyirip dan mempunyai ikatan pembuluh kolateral terbuka .
Tumbuhan dikotil merupakn tumbuhan berkeping dua yang memiliki lembaga, dua
daaun lembaga dan akar serta pucuk lembaga yang tidak memiliki pelindung
khusus. Batang bagian bawah tanaman dikotil lebih besar daripada ujungnya, hal
ini dikarenakan tumbuhan dikotil mempunyai kambium. Tumbuhan dikotil mempunyai
cabang ikatan pembuluh kolateral berkambium, mempunyai akar tunggang dan
pembuluh akut tersusun dalam lingkaran (Purnomo, 2009).
Epidermis adalah sistem sel-sel yang
bervariasi struktur dan fungsinya, yang menutupi tubuh tumbuhan. Struktur yang
demikian tersebut dapat dihubungkan dengan peranan jaringan tersebut sebagai
lapisan yang berhubungan dengan lingkungan luar. Adanya bahan lemak, kutin dan
kutikula dapat membatasi penguapan, pada
dinding terluar menjadikannnya kompak dan keras, sehingga dapat dianggap
sebagai penyokong mekanis (Haryanti, 2010: 21).
Epidermis berfungsi sebagai
pelindung bagian dalam organ tumbuhan. Berdasarkan fungsinya, epidermis dapat
berkembang dan mengalami modifikasi seperti stomata dan trikomata (Yulanda,
2011: 13).
Volume akar merupakan faktor penting
dalam pertumbuhan tanaman yang mencerminkan kemampuan penyerapan unsur hara
pada tanaman. Sebagian besar unsur yang dibutuhkan tanaman diserap dari larutan
tanah melalui akar. Artinya dengan volume akar yang besar maka kemampuan akar
menyerap makanan akan semakin besar (Firdaus, 2013: 56).
Metode/Cara
Kerja
Waktu dan Tempat
Praktikum dilakukan di
Laboratorium Pendidikan Biologi FKIP Universitas Syiah Kuala Darussalam Banda
Aceh pada tanggal 11 November 2016 pada Pukul 08.00 WIB.
Alat dan Bahan
Alat yang
digunakan dalam praktikum ini adalah mikroskop, kaca benda, silet, dan kaca
objek. Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah Zea mays, Phasealus radiatus, Dendrobium sp, dan Ficus elastica.
Prosedur
Disediakan
tumbuhan Zea mays (monikotil)
kemudian disayat penampang melintang batang, akar dan daun. Ditetesi air dan
diamati dibawah mikroskop. Disediakan tumbuhan Phaseolus radiatus (dikotil) kemudian disayat penampang melintang
akar, dan batang lalu ditetesi air dan diamati dibawah mikroskop. Untuk
mengamati daun dikotil prosedurnya adalah mula-mula disayat penampang melintang
daun Ficus elastica lalu ditetesi air
dan diamati dibawah mikroskop. Masing-masing preparat diamati secara berurutan
dan hasilnya digambar dan diberi keterangan.
Hasil dan Pembahasan
Batang
merupakan sumbu dengan daun yang melekat padanya. Batang berperan untuk
mendukung bagian tumbuhan di atas tanah, selain itu juga sebagai alat
transportasi yaitu jalan pengangkutan air dan zat makanan dari akar ke daun dan
jalan pengangkutan hasil asimilasi dari daun ke bagian lain, baik ada yang di
bawah maupun di atas tanah. Secara umum batang tersusun atas epidermis yang
berkutikula dan kadang terdapat stomata, sistem jaringan dasar berupa korteks
dan empulur, dan sistem berkas pembuluh yang terdiri atas xilem dan floem. Pada
batang Monokotil, epidermis terdiri dari satu lapis sel, batas antara korteks
dan stele umumnya tidak jelas. Stele pada monokotil terdapat ikatan pembuluh
yang menyebar dan bertipe kolateral tertutup yang artinya di antara xilem dan
floem tidak ditemukan kambium. Sehingga menyebabkan batang Monokotil tidak
dapat tumbuh membesar, dengan perkataan lain tidak terjadi pertumbuhan menebal
sekunder. Setelah mengamati batang Zea
mays dengan pembesaran 10x10 tampak epidermis, korteks dan stele (jaringan
pengangkut dan empelur). Epidermis pada batang monokotil terdiri dari satu
lapis sel tidak mempunyai ruang antar sel, serta berfungsi untuk melindungi
jaringan di bawahnya. Korteks yaitu kulit pertama yang terdiri dari beberapa
lapis sel, dan dekat dengan lapisan epidermis. batas antara korteks dan stele
umumnya tidak jelas. Ikatan pembuluh tersebar dengan susunan floem berada
disebelah xilem.
Pada batang
dikotil letak pembuluh angkut teratur, punya jari-jari empulur, mempunyai
kambium vaskular sehingga dapat membesar, dapat dibedakan antara daerah korteks
dan empulur, ada kambium di antara xilem dan floem. Setelah mengamati batang Phaseolus radiatus dengan pembesaran
4x10 tampak epidermis, korteks, jaringan pengangkut, empelur, parenkim, dan
kambium. Epidermis terdiri atas selaput sel yang tersusun rapat. Korteks
terdiri dari beberapa lapis sel, yang dekat dengan lapisan epidermis tersusun
atas jaringan kolenkim, makin ke dalam tersusun atas jaringan parenkim.
Merupakan lapisan terdalam dari batang. Stele yang merupakan lapisan terluar
dari stele disebut kambium. lkatan pembuluh pada stele disebut tipe kolateral
yang artinya letak xilem dan floem saling bersisian, xilem di sebelah dalam dan
floem sebelah luar. Antara xilem dan floem terdapat kambium intravasikuler,
pada perkembangan selanjutnya jaringan parenkim yang terdapat di antara berkas
pembuluh angkut juga berubah menjadi kambium, yang disebut kambium
intervasikuler. Keduanya dapat mengadakan pertumbuhan sekunder yang
mengakibatkan bertambah besarnya diameter batang. Seperti yang terlihat pada
gambar.1
Gambar.1
Sumber: Pribadi
Daun merupakan bagian tumbuhan yang biasanya berbentuk
lembaran pipih, hijau,dan paling banyak mengandung klorofil sehingga kegiatan
fotosintesis paling banyak berlangsung di daun. Di daun terdapat stomata yang
befungsi sebagai organ respirasi, transpirasi, gutasi. Anatomi daun dapat dibagi menjadi 3 bagian yaitu
epidermis, jaringan pembuluh, dan parenkim/mesofil. Setelah mengamati daun Zea mays (monokotil) dengan pembesaran
10x10 terlihat susunannya yaitu epidermis, jaringan palisade dan jaringan
spons. Jaringan palisade tersusun rapat dan banyak mengandung kloroplas.
Jaringan spons/jaringan bunga karang sel-selnya agak renggang, sehingga masih terdapat ruang-ruang antar sel. Seperti
yang terlihat pada gambar.2
Gambar.2
Sumber: Pribadi
Setelah
mengamati daun Phaseolus radiatus (dikotil)
dengan pembesaran 10x10 terlihat susunannya yaitu epidermis, jaringan spons,
dan jaringan pengangkut. Seperti yang terlihat pada gambar.3
Gambar.3
Sumber: Pribadi
Akar berasal
dari akar lembaga (radix), akar berfungsi untuk menambatkan tubuh tumbuhan pada
tanah, dapat berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan serta menyerap air
dam garam-garam mineral terlarut. Berdasarkan hasil
pengamatan tampak adanya jaringan-jaringan pada akar, antara lain epidermis
yang biasa disebut kulit luar, floem atau pembuluh tapis, xilem atau pembuluh
kayu dan epidermis, ini menunjukkan bahwa pada akar, batang, dan daun pada
tumbuhan memiliki jaringan didalamnya. Xilem dan floem disebut jaringan
pengangkut yang terdapat pada berkas ikatan pembuluh. Setelah mengamati akar Phaseolus radiatus (dikotil) dengan
pembesaran 10x10 terlihat susunannya yaitu epidermis, korteks, perisikel, dan
jaringan pengangkut yang tersusun secara teratur didalam lingkaran perisikel
yang selapis. Xilem tersusun radial atau membentuk jari-jari bersama dengan
floem dan letaknya dipisahkan oleh
kambium Seperti yang terlihat pada gambar.4
Gambar.4
Sumber: Pribadi
Setelah mengamati
akar Zea mays (monokotil) dengan
pembesaran 10x10 terlihat susunannya yaitu epidermis, korteks, perisikel yang
tebal, dan jaringan pembuluh yang letaknya bersalng-seling karena tidak
memiliki kambium serta terdapat empelur. Seperti yang terlihat pada gambar. 5
Gambar.5
Sumber: Pribadi
Simpulan dan Saran
Simpulan
Pada batang Monokotil epidermis terdiri dari satu lapis sel, batas antara
korteks dan stele umumnya tidak jelas. Stele pada monokotil terdapat ikatan
pembuluh yang menyebar dan bertipe kolateral tertutup yang artinya di antara
xilem dan floem tidak ditemukan kambium sehingga menyebabkan batang Monokotil
tidak mengalami pertumbuhan sekunder. Terlihat pada penampang melintang batang Zea mays dengan pembesaran 10x10. Pada
batang dikotil letak pembuluh angkut teratur, punya jari-jari empulur,
mempunyai kambium vaskular sehingga dapat membesar, dapat dibedakan antara
daerah korteks dan empulur, ada kambium di antara xilem dan floem. Terlihat
pada penampang melintang batang Phaseolus
radiatus dengan pembesaran 4x10. Susunan pada daun monokotil yaitu
epidermis, jaringan palisade dan jaringan spons. Terlihat pada penampang
melintang daun Zea mays (monokotil)
dengan pembesaran 10x10. Susunan pada daun dikotil yaitu epidermis, jaringan
spons, dan jaringan pengangkut. Terlihat pada penampang melintang daun Phaseolus radiatus (dikotil) dengan
pembesaran 10x10. Susunan pada akar dikotil epidermis, korteks, perisikel, dan
jaringan pengangkut yang tersusun secara teratur didalam lingkaran perisikel
yang selapis. Terlihat pada penampang melintang akar Phaseolus radiatus (dikotil) dengan pembesaran 10x10. Susunan pada
akar monokotil yaitu epidermis, korteks, perisikel yang tebal, dan jaringan
pembuluh yang letaknya bersalng-seling karena tidak memiliki kambium serta
terdapat empelur. Terlihat pada penampang melintang akar Zea mays (monokotil) dengan pembesaran 10x10.
Saran
Menyadari
bahwa saya masih jauh dari kata sempurna, kedepannya saya akan lebih fokus dan
details dalam menjelaskan tentang laporan di atas dengan sumber yang jelas dan
dapat di pertanggung jawabkan. Maka dari itu diharapkan kritik dan saran dari
asisten maupun dosen pembimbing yang bersifat membangun. Selain itu memohon bantuan
untuk memberikan motivasi dalam melaksanakan praktikum.
Daftar
Pustaka
Firdaus, dkk. 2013. Pertumbuhan Akar
Tanaman Karet Pada Tanah Bekas Tambang Bauksit dengan Aplikasi Bahan Organik.
Jurnal Penelitian Program Studi Pendidikan Biologi. Vol. 10 (1). Hal: 54-64.
Haryanti, Sri. 2010. Jumlah dan
Distribusi Stomata pada Daun Beberapa Spesies Tanaman Dikotil dan Monokotil.
Jurnal Anantomi dan Fisiologi. Vol. 18 (2). Hal: 21-28.
Rahayu, Anita, dkk. 2010.
Pertumbuhan dan Struktur Anatomi Rumput Mutiara
(Hedyotis corymbosa [L.] Lamk.) Pada Ketersediaan Air dan Intensitas
Cahaya Berbeda. Jurnal Ekosains. Vol, 11 (1). Hal: 55-64.
Yulanda, Rompas, dkk. 2011. Struktur
Sel Epidermis dan Stomata Daun Beberapa Tumbuhan Suku Orchidaceae. Jurnal
Biologos. Vol, 1 (1). Hal: 13-19.
Purnomo, dkk. Biologi Kelas XI untuk SMA dan MA. 2009.
Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar