Minggu, 02 April 2017

Laporan Praktikum Jaringan Sederhana dan Macam-Macam Bentuk Rambut



Jaringan Sederhana dan Bentuk Rambut
Sri Devista
Sridevista.bio15@fkip.unsyiah.ac.id
Abstrak
Jaringan sederhana terdiri dari jaringan parenkim, koelenkim, dan sklerenkim. Jaringan parenkim terdapat pada sel hidup dan aktif membelah. Jaringan koelenkim terdapat pada sel yang masih muda dan ditandai dengan penebalan pada dinding sel. Jaringan sklerenkim merupakan jaringan mati dan terjadi lignifikasi. Praktikum ini telah dilaksanakan pada tanggal 21 Oktober 2016 di Laboratorium Pendidikan Biologi FKIP Universitas Syiah Kuala. Praktikum ini bertujuan untuk mengamati bermacam-macam struktur jaringan parenkim, jaringan koelenkim, dan jaringan sklerenkim. Untuk mengamati bentuk rambut daun waru dan rambut daun sisik serta mengamati bentuk papila. Adapun prosedur dalam mengamati jaringan sederhana antara lain disayat penampang melintang daun bayam, batang cabe, penampang paradermal permukaan tempurung kelapa kemudian diletakkan pada kaca benda yang ditetesi air lalu diamati dibawah mikroskop. Prosedur untuk mengamati macam-macam bentuk rambut antara lain disayat bagian bawah daun waru dan permukaan bawah daun durian kemudian diletakkan pada kaca benda yang ditetesi air lalu diamati dibawah mikroskop. Untuk mengamati bentuk papila, prosedur yang dilakukan pertama disayat penampang melintang daun mahkota kembangtelang  kemudian diletakkan pada kaca benda yang ditetesi air lalu diamati dibawah mikroskop. Pada praktikum ini jaringan parenkim terlihat pada penampang melintang batang bayam (Amaranthus sp), jaringan kolenkim terlihat pada penampang melintang batang cabe (Capsicum sp), jaringan sklerenkim terlihat pada penampang paradermal permukaan dalam tempurun kelapa (Cocus nucifera). Bentuk rambut bintang terlihat pada urat bawah daun waru (Hibiscus tilliaceus), bentuk rambut sisik terlihat pada bagian bawah daun durian (Durio zibethinus). Sedangkan bentuk papila terlihat pada penampang melintang daun mahkota bunga kembang telang (Clitoria ternate).
Kata kunci: Parenkim, Kolenkim, Sklerenkim, Rambut bintang, Rambut sisik, Papila.

Pendahuluan
            Jaringan parenkim merupakan bagian utama sistem jaringan dasar dan terdapat pada berbagai organ sebagai jaringan yang berkesinambungan seperti pada korteks dan empulur batang, korteks akar, jaringan dasar pada tangkai daun, mesofil daun, bagian buah yang berdaging, serta dalam jaringan pembuluh (xylem dan floem). Pada tubuh primer parenkim berkembang dari jaringan meristem dasar. Disamping itu ada pula parenkim yang menjadi bagian dari jaringan pembuluh dan berkembang dari prokambium, pada tubuh sekunder parenkim berkembang dari kambium pembuluh serta kambium gabus (felogen) (Savitri, 2005).
            Menurut Sudjadi (2005) bahwa epidermis batang, sel-sel jaringan ini akan menebal dan dilapisi oleh kutikula mak fungsi utama epidermis batang sebagai pelindung. Aktivitas meristem apikal menghasilkan pertumbuhan memanjang pada batang atau akar. Per-tumbuhan yang dihasilkan disebut pertumbuhan primer. Aktivitas meristem lateral menyebabkan bertambahnya ukuran diameter batang atau memanjangnya ruas-ruas batang. Pertumbuhan yang dihasilkan disebut pertumbuhan sekunder.
            Secara makro anatomi pada penampang lintang pelepah daun sawit terdiri dari dua bagian. Lapisan luar yang relative padat dinamaan korteks/jaringan perifer dan bagian dalam pelepah daun sawit yang relative lunak dinamakan jaringan sentral (Hendrastuti, 2012: 40).
            Tebal epidermis merupakan salah satu pertahanan struktural yang terdapat pada tumbuhan, bahkan sebelum patogen datang dan berkontak dengan tumbuhan Ketebalan dan kekuatan dinding bagian luar sel-sel epidermis merupakan faktor penting dalam ketahanan beberapa jenis tumbuhan terhadap patogen tertentu. Dari beberapa kultivar pisang diharapkan dapat ditemukan kultivar yang tahan terhadap serangan penyakit sigatoka dan terdapat hubungan antara ketebalan lapisan epidermis daun dengan  ketahanan tanaman (Nurul, 2015: 36).
            Jaringan epidermis terdiri atas satu lapis sel dengan kutikula yang tipis.  Pada epidermis ditemukan stomata tipe anomositik. Korteks terdiri atas sel-sel parenkim dan kolenkim. Lapisan kolenkim terdiri dari 6-7 lapis sel dengan penebalan dinding tipe lakunar. Jaringan kolenkim terutama terdapat pada sudut-sudut batang. Jumlah lapisan sel kolenkim ini dilaporkan bervariasi antar jenis gadung rotundata berjumlah 6-10 lapis (Tesri, 2007: 39).
           
Metode/Cara Kerja
Waktu dan Tempat
            Praktikum dilakukan di Laboratorium Pendidikan Biologi FKIP Universitas Syiah Kuala Darussalam Banda Aceh pada tanggal 21 Oktober 2016 pada Pukul 08.00 WIB.
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah mikroskop, kaca benda, silet, dan kaca objek. Bahan yang di perlukan dalam praktikum ini adalah Amaranthus sp, Capsicum sp, Cocus nucifera, Hibiscus tilliaceus, Durio zibethinus, Clitoria ternate, dan air.
Prosedur
Pada praktikum untuk mengamati bermacam-macam struktur jaringan parenkim, jaringan koelenkim, dan jaringan sklerenkim. Untuk mengamati bentuk rambut daun waru dan rambut daun sisik serta mengamati bentuk papila. Adapun prosedur dalam mengamati jaringan sederhana antara lain disayat penampang melintang daun bayam, batang cabe, penampang paradermal permukaan tempurung kelapa kemudian diletakkan pada kaca benda yang ditetesi air lalu diamati dibawah mikroskop. Prosedur untuk mengamati macam-macam bentuk rambut antara lain disayat bagian bawah daun waru dan permukaan bawah daun durian kemudian diletakkan pada kaca benda yang ditetesi air lalu diamati dibawah mikroskop. Untuk mengamati bentuk papila, prosedur yang dilakukan pertama disayat penampang melintang daun mahkota kembangtelang  kemudian diletakkan pada kaca benda yang ditetesi air lalu diamati dibawah mikroskop.

Hasil dan Pembahasan
Parenkim terdiri atas kelompok sel hidup yang bentuk, ukuran, maupun fungsinya berbeda-beda. Sel-sel parenkim mampu mempertahankan kemampuannya untuk membelah meskipun telah dewasa sehingga berperan penting dalam proses regenerasi. Ciri utama sel parenkim adalah memiliki dinding sel yang tipis, serta lentur. Selain itu sel-selnya banyak memiliki ruang antarsel karena bentuk selnya membulat. Ruang antarsel ini berfungsi sebagai sarana pertukaran gas antar klorenkim dengan udara luar. Sel parenkim memiliki banyak fungsi, yaitu untuk berlangsungnya proses fotosintesis, penyimpanan makanan dan fungsi metabolisme lain. Isi sel parenkim bervariasi sesuai dengan fungsinya, misalnya sel yang berfungsi untuk fotosintesis banyak mengandung kloroplas. Jaringan yang terbentuk dari sel-sel parenkim semacam ini disebut klorenkim. Cadangan makanan yang terdapat pada sel parenkim berupa larutan dalam vakuola, cairan dalam plasma atau berupa kristal (amilum). Pada praktikum ini jaringan parenkim terlihat pada penampang melintang batang bayam (Amaranthus sp) dengan pembesaran 10x10. Seperti yang terlihat pada gambar.1
Gambar.1
Kolenkim merupakan jaringan penyokong pada tumbuhan yang terdiri atas sel hidup yang berbentuk agak memanjang dan biasanya berdinding tebal. Dinding sel kolenkim terdiri atas lapisan yang berselang-seling kaya selulosa dengan sedikit pektin, dan lapisan lain dengan sedikit selulosa dan kaya pektin. Dinding kolenkim yang menebal sekunder dapat menjadi tipis dan kemudian selnya menjadi meristematis lagi dan mulai membelah. Pada praktikum ini jaringan kolenkim terlihat pada penampang melintang batang cabe (Capsicum sp) dengan pembesaran 10 x 10. Penebalan dinding sel kolenkim ini  terjadi pada sudut-sudut sel. Pada penampang melintangnya, penebalan ini tampak terjadi pada tempat bertemunya tiga sel atau lebih sebab penebalan terjadi pada saat sel masih tumbuh membesar.Dinding sel meluas dan sekaligus menebal pula. Seperti yang terlihat pada gambar.2
Gambar.2
Jaringan sklerenkim tersusun oleh sel-sel mati yang seluruh bagian  dindingnya mengalami penebalan sehingga kuat, sel-selnya lebih kaku daripada sel kolenkim, sel sklerenkim tidak dapat  memanjang.  Berfungsi sebagai jaringan penguat dengan dinding sekunder yang tebal terdapat pada organ tubuh tumbuhan yang telah dewasa dan tidak lagi mengadakan pertumbuhan dan perkembangan. Ciri-ciri dari jaringan sklerenkim, yaitu selnya mati, dindingnya berlignin (zat kayu) dan mengandung selulosa dinding sel. Sehingga sel-selnya menjadi kuat dan keras. Penebalan lignin terletak pada dinding sel primer dan sekunder dan dinding menjadi sangat tebal. Umumnya terdapat pada batang dan tulang daun, tersusun dari sel-sel dengan dinding yang keras, hanya ada sedikit ruang untuk protoplas yang nantinya hilang jika sel dewasa. Jaringan sklerenkim terdiri atas serat-serat sklerenkim (fiber) dan sel-sel batu (sklereid). Serat-serat sklerenkim terdapat dalam bentuk untaian atau dalam bentuk lingkaran. Sel-sel batu terdapat dalam semua bagian tumbuhan, terutama di dalam kulit kayu, pembuluh tapis, dalam buah atau dalam biji. Pada praktikum ini jaringan sklerenkim terlihat pada penampang paradermal permukaan dalam tempurun kelapa (Cocus nucifera) dengan pembesaran 10x10 hampir seluruhnya terdiri atas sel-sel batu. Seperti yang terlihat pada gambar.3
Gambar.3
Epidermis merupakan jaringan terluar dar organ tanaman. Pada jaringan epidermis sering kali terdapat derivat-derivat epidermis seperti rambut, papila, dan emergendan stomata. Struktur derivat epidermis tersebut sangat bervariasi dan memiliki fungsi-fungsi tertentu. Pada praktikum ini bentuk rambut bintang terlihat pada urat bawah daun waru (Hibiscus tilliaceus) dengan pembesaran 10x10. Seperti yang terlihat pada gambar.4. Bentuk rambut sisik terlihat pada bagian bawah daun durian (Durio zibethinus) dengan pembesaran 10x10. Seperti yang terlihat pada gambar.5. Sedangkan bentuk papila terlihat pada penampang melintang daun mahkota bunga kembang telang (Clitoria ternate) dengan pembesaran 10x10. Papila yang merupakan benjolan-benjolan pada permukaan luar sebagai peninggian dinding sel epidermis sehingga menyebabkan permukaan terasa halus jika diraba. Seperti yang terlihat pada gambar.6.
Gambar.4

Gambar.5

Gambar.6

Simpulan dan Saran
Simpulan
            Jaringan sederhana terdiri dari jaringan parenkim, koelenkim, dan sklerenkim. Jaringan parenkim terdapat pada sel hidup dan aktif membela. Ciri utama sel parenkim adalah memiliki dinding sel yang tipis, serta lentur. Selain itu sel-selnya banyak memiliki ruang antarsel karena bentuk selnya membulat. Pada praktikum ini jaringan parenkim terlihat pada penampang melintang batang bayam (Amaranthus sp). Jaringan koelenkim terdapat pada sel yang masih muda dan ditandai dengan penebalan pada dinding sel dan merupakan jaringan penyokong pada tumbuhan yang terdiri atas sel hidup yang berbentuk agak memanjang dan biasanya berdinding tebal. Pada praktikum ini jaringan kolenkim terlihat pada penampang melintang batang cabe (Capsicum sp). Jaringan sklerenkim merupakan jaringan mati dan terjadi lignifikasi. Berfungsi sebagai jaringan penguat dengan dinding sekunder yang tebal terdapat pada organ tubuh tumbuhan yang telah dewasa dan tidak lagi mengadakan pertumbuhan dan perkembangan. Pada praktikum ini jaringan sklerenkim terlihat pada penampang paradermal permukaan dalam tempurun kelapa (Cocus nucifera). Pada praktikum ini bentuk rambut bintang terlihat pada urat bawah daun waru (Hibiscus tilliaceus). Bentuk rambut sisik terlihat pada bagian bawah daun durian (Durio zibethinus). Sedangkan bentuk papila terlihat pada penampang melintang daun mahkota bunga kembang telang (Clitoria ternate).
Saran
Menyadari bahwa saya masih jauh dari kata sempurna, kedepannya saya akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang laporan di atas dengan sumber yang jelas dan dapat di pertanggung jawabkan. Maka dari itu diharapkan kritik dan saran dari asisten maupun dosen pembimbing yang bersifat membangun. Selain itu memohon bantuan untuk memberikan motivasi dalam melaksanakan praktikum.

Daftar Pustaka
Maideliza, Tesri. 2007. Kajian Struktur dan Kariotipe Gadung (Dioscorea bulbifora L) di Sumatera Barat. Jurnal Makara Jurusan Biologi, FMIPA, Universitas Andalas, Padang. VOL. 11, NO. 1, Halaman 37-43.
Nurul, dkk. 2015. Hubungan Ketebalan lapisan Epidermis Daun Terhadap Serangan Jamur (Mycosphaerella musicola) Penyebab Penyakit Bercak Daun Sigatoka Pada Sepuluh Kultivar Pisang. Jurnal HPT  Program Studi Agroekoteknologi, Jurusan hama dan Penyakit Tumbuhan. Volume 3 Nomor 1 Halaman 35-43.
Hendrastuti, dkk. 2012. Study Sifat Fisik dan Mekanik Parenkim Pelepah Daun Kelapa Sawit Untuk Pemanfaatan Sebagai Bahan Anyaman. Jurnal Agrointek Program Study TIP Fakultas Pertanian. Volume 6, No. 1 Halaman 36-44.
Savitri, Novelia. 2005. Studi Histologi Sel. Fakultas Kedokteran Hewan ITB, Vol. 1(1): 25-27.
Sudjadi. 2005. Biologi. Erlangga, Jakarta.









Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kota Meulaboh, Aceh Barat HISTORY OF CITY

MEULABOH KOTA PEJUANG KU     Meulaboh merupakan ibu kota dari Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh dan merupakan kota terbesar ...