Arthropoda
Arthropoda
Sri
Devista
Sridevista.bio15@fkip.unsyiah.ac.id
Abstrak
Arthropoda adalah
hewan yang mempunyai tubuh dan kaki beruas. Tubuh Arthropoda merupakan simetri bilateral
dan tergolong triplobastik selomata. Tubuh
terdiri dari 3 bagian yaitu cpephal, thorak, dan abdomen. Pada tiap segmen tubuh tersebut
terdapat sepasang kaki yang beruas. Umumnya ditemukan adanya kutikula keras yang membentuk rangka luar (eksoskeleton). Filum Arthropoda dibagi menjadi lima
kelas, yaitu Crustcea, Arachnida, Insecta, Chilopoda dan Diplopoda. Praktikum
ini telah dilaksanakan pada tanggal 9
November 2016 di
Laboratorium Pendidikan Biologi FKIP Universitas Syiah Kuala. Praktikum ini
bertujuan untuk mengamati ciri morfologi dan struktur Arthropoda dan mengenal berbagai
contoh spesies dari masing-masing kelas dari Arthropoda. Adapun prosedur yang dilakukan pada praktikum ini antara lain mula-mula disediakan
preparat dari filum Arthropoda yaitu laba-laba, belalang, udang, kupu-kupu,
kaki seribu, nyamuk, lalat, dan semut. Setelah itu barulah dapat diamati bentuk
morfologi nya. Kemudian digambar dan diberi keterangan. Dari hasil pengamatan
yang dilakukan bahwa Belalang, nyamuk, semut, lalat dan kupu-kupu termasuk ke
dalam kelas Insekta. Laba-laba termasuk ke dalam kelas Arachnida. Udang
termasuk ke dalam kelas Crustacea dan kaki seribu termasuk ke dalam kelas
Diplopoda.
Kata Kunci: Arthropoda, Ruas, Chepalothorak, Abdomen, Sel penyengat.
Abstract
Arthropoda
were animal having foot/feet and body of beruas. Body of Arthropoda represent
symmetry of bilateral and pertained selomata triplobastik. Body consist of 3
part of that is cpephal, thorak, and abdomen. At every the body segment there
are a couple of foot/feet which is beruas. Generally found by the existence of
hard cuticle which form external frame ( eksoskeleton). Filum Arthropoda
divided to become five class, that is Crustcea, Arachnida, Insecta, Chilopoda
and of Diplopoda. This Praktikum have been executed on 9 November 2016 in
Laboratory Education Of Biology of FKIP University of Syiah Confluence. This
Praktikum aim to to perceive morphology characteristic and structure of
Arthropoda and recognize various species example of from each class of
Arthropoda. As for conducted procedure at this praktikum for example is
originally provided by preparat of Arthropoda filum that is spider,
grasshopper, prawn, butterfly, foot/feet a thousand, mosquito, fly, and ant.
Afterwards then can perceive by its morphology form. Is later;then drawn and
given by boldness. From result of conducted perception that Grasshopper,
mosquito, ant, butterfly and fly of including into class of Insekta. Spider of
including into class of Arachnida. Prawn of including into class of Crustacea
and foot/feet a thousand including into class of Diplopoda.
Keywords: Arthropoda, Joint, Chepalothorak, Abdomen.
Pendahuluan
Arthropoda
adalah hewan berkaki ruas. Semua jenis hewan yang termasuk filum arthropoda
memiliki tubuh dan kaki yang beruas-ruas. Tubuhnya tertutup dengan kitin
sebagai rangka luarnya. Filum Arthropoda adalah filum yang paling besar dalam
dunia hewan dan mencangkup serangga, laba-aba, udang, limpan dan hewan lainnya
(Ainin, 2008).
Arthropoda
yang ditemukan di dalam gudang beras dan gudang gabah memiliki peran sebagai
herbivora, musuh alami (Arthropoda yang berperan sebagai predator atau
parasitoid), dan serangga lain (Arthropoda yang berperan sebagai polinator atau
scavenger) (Wiranata, 2013: 56).
Crustacea
adalah suatu kelompok besar dari Arthropoda dan biasanya dianggap sebagai suatu
subfilum. Kelompok ini mencangkup hewan-hewan yang cukup dikenal seperti
lobster, kepiting, dan udang. Hewan yang tergolong ke dalam kelas ini hidup di
air tawar atau air laut, walaupun beberapa kelompok telah beradaptasi dengan
kehidpan darat, seperti kepiting darat (Bramucci, 2004).
Myriapoda
adalah gabungan dari kelas Chilopoda dan Diplopoda dengan tubuh beruas-ruas dan
setiap ruas mempunyai satu pasang atau dua pasang kaki. Tubuh dapat dibagi
menjadi dua bagian yaitu kepala dan abdomen (Pelczar, 2010).
Capung
berperan penting dalam jaring-jaring makanan di pertanian. Nimfa capung dapat
memakan protozoa, larva nyamuk, crustacea yang berukuran kecil, berudu,
ikan-ikan kecil, kumbang air, dan nimfa dari spesies yang berbeda maupun dari
spesies yang sama (kanibalisme) (Setyo, 2014: 27).
Metode/Cara
Kerja
Waktu dan Tempat
Praktikum dilakukan di
Laboratorium Pendidikan Biologi FKIP Universitas Syiah Kuala Darussalam Banda
Aceh pada tanggal 9 November 2016 pada Pukul 14.00
WIB.
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan
dalam praktikum ini adalah cawan petri, alat bedah, dan alat tulis menulis. Bahan
yang digunakan dalam praktikum ini adalah
Prosedur
Adapun prosedur yang dilakukan pada praktikum ini antara lain mula-mula disediakan
preparat dari Filum Arthropoda. Setelah itu barulah dapat diamati bentuk morfologi
dari setiap spesies lalu dimasukkan kedalam kelasnya masing-masing. Kemudian
digambar dan diberi keterangan.
Hasil dan Pembahasan
Arthropoda
berasal dari bahasa Yunani, yaitu arthro yang berarti ruas dan podos yang
berarti kaki. Jadi, Arthropoda berarti hewan yang kakinya beruas-ruas.
Organisme yang tergolong filum arthropoda memiliki kaki yang berbuku-buku. Hewan arthropoda memiliki bentuk tubuh simetri
bilateral, triploblastik selomata, dan tubuhnya bersegmen. Tubuh ditutupi
lapisan kutikula yang merupakan rangka luar (eksosketelon). Kutikula berfungsi
melindungi tubuh bagian dalam, memberi bentuk pada tubuh serangga dan dapat
menjadi tempat melekatnya otot, terutama yang berhubungan dengan alat gerak.
Hewan arthropoda memiliki organ sensoris yang sudan berkembang, seperti mata,
penciuman, serta antena yang berfungsi sebagai alat peraba dan pencium. Hewan
ini banyak ditemukan di darat, air tawar, dan laut, serta didalam tanah.
Filum Arthropoda dibagi menjadi lima kelas, yaitu
Crustcea, Arachnida, Insecta, Chilopoda dan Diplopoda. Crustacea (dalam bahasa
latinnya, crusta= kulit) memiliki kulit yang keras.Udang, lobster, dan kepiting
adalah contoh kelompok ini. Umumnya hewan Crustacea merupakan hewan akuatik,
meskipun ada yang hidup di darat. Crustacea dibedakan menjadi dua subkelas
berdasarkan ukuran tubuhnya, yaitu Entomostraca dan Malacostraca.Entomostraca
adalah crustacea yang berukuran mikroskopik, hidup sebagai zooplankton atau bentos
di perairan, dan juga ada yang sebagai parasit. Pada praktikum ini specimen
yang termasuk ke dalam kelas Crustacea adala Udang (Panneus monodon). Tubuh udang dapat dibagi menjadi dua bagian,
yaitu bagian kepala dan bagian badan. Bagian kepala menyatu dengan bagian dada
disebut cephalotorax yang terdiri dari
13 ruas, yaitu 5 ruas di bagian kepala dan 8 ruas di bagian dada. Bagian badan
dan abdomen terdiri dari 6 ruas, tiap-tiap ruas (segmen) mempunyai sepasang
anggota badan (kaki renang) yang beruas-ruas pula. Pada ujung ruas keenam
terdapat ekor kipas 4 lembar dan satu telson yang berbentuk runcing. Habitat
udang adalah di air tawar, air laut, danau, air sungai, kali, empang, teluk,
dan sebagainya. Seperti
yang terlihat pada Gambar.1
Gambar.1
Kelas yang kedua yaitu Kelas (dalam
bahasa yunani, arachno = laba-laba), memiliki alat penyengat beracun pada
segmen abdomen terakhir. Arachnoidea merupakan hewan terestrial (darat) yang
hidup secara bebas maupun parasit. Arachnoidea yang hidup bebas bersifat karnivora.
Pada praktikum ini yang termasuk ke dalam kelas Arachnoidea yaitu laba-laba.
Tubuhnya terdiri dari dua bagian, yaitu sefalotoraks (kepala-dada) pada bagian
anterior dan abdomen pada bagian posterior. Sefalotoraks adalah penyatuan tubuh
bagian sefal atau kaput (kepala) dan bagian toraks (dada). Pada sefalotoraks
terdapat sepasang kalisera (alat sengat), sepasang pedipalpus (capit), dan enam
pasang kaki untuk berjalan. Kalisera dan pedipalpus merupakan alat tambahan
pada mulut. Pada bagian abdomen (opistosoma) laba-laba terdiri dari mesosoma
dan metasoma. Pada bagian posterior abdomen terdapat spineret yang merupakan
organ berbentuk kerucut dan dapat berputar bebas. Seperti yang terlihat pada Gambar.2.
Gambar.2
Insecta (dalam bahasa latin, insecti
= serangga). Umumnya kaki pada hewan kelas insecta berjumlah 6 oleh karena itu
disebut Hexapoda. Insecta dapat hidup di bergagai habitat, yaitu air tawar,
laut dan darat. Tubuh Insecta dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu kaput,
toraks, dan abdomen. Kaput memiliki organ yang berkembang baik, yaitu adanya
sepasang antena, mata majemuk (mata faset), dan mata tunggal (oseli). Insecta
memiliki organ perasa disebut palpus. Insecta yang memiliki sayap pada segmen
kedua dan ketiga. Bagian abdomen Insecta tidak memiliki anggota tubuh. Pada
abdomennya terdapat spirakel, yaitu lubang pernapasan yang menuju tabung
trakea. Trakea merupakan alat pernapasan pada Insecta. Pada praktikum ini yang
termasuk ke dalam kelas Insecta adalah Belalang (Valanga nigricornis). Tubuh serangga dewasa dapat dibedakan menjadi
tiga bagian utama, sementara bentuk pendewasa biasanya menyerupai moyangnya,
hewan lunak beruas mirip cacing. Ketiga bagian tubuh serangga dewasa adalah
kepala (caput), dada (thorax), dan perut (abdomen). Caput merupakan sebuah
konstruksi yang padat dan keras dan terdapat beberapa suture yang menurut teori
evolusi caput tersebut terdiri dari empat ruas yang mengalami penyatuan. Torax
terdiri dari tiga ruas yang jelas terlihat, sedangkan abdomen terdiri dari 9
ruas. Antena terdapat dua. Berupa alat tambahan yang berfungsi sebagai alat
sensor. Belalang mudah dijumpai di berbagai tempat, bertengger pada tanaman,
didalam tanah, dan dalam tumpukan jerami. Seperti yang telihat pada Gambar.3
Gambar.3
Selain itu hewan yang termasuk ke dalam kelas
Insecta antara lain kupu-kupu, semut, lalat, dan nyamuk. Seperti yang terlihat
pada Gambar.4(Kupu-kupu), Gambar.5(Semut), Gambar. 6(Nyamuk), Gambar. 7(Lalat).
Gambar.4
Gambar. 5
Gambar. 6
Gambar. 7
Kelas Diplopoda yaitu kelas yang dua pasang anggota
tubuh melekat pada ruas nya. Pada praktiukum ini hewan yang tergolong ke dalam
kelas Diplopoda adalah kaki seribu (Julus virgatus). Seperti yang terlihat pada
Gambar. 8
Gambar. 8
Hewan yang
tergolong ke dalam Filum Arthropoda dapat memberikan keuntungan yaitu sebagai sumber
makanan yang mengandung protein hewani tinggi, penghasil madu, dan bahan
industri kain sutera. Namun ada juga yang merugikan manusia antara lain vektor
perantara penyakit bagi manusia vektor penyakit tidur, penyakit tifus, menimbulkan
gangguan pada manusia, hama tanaman pangan dan industri, serta perusak makanan.
Simpulan dan Saran
Simpulan
Arthropoda
adalah hewan yang mempunyai tubuh dan kaki beruas Tubuh Arthropoda merupakan
simetri bilateral dan tergolong triplobastik selomata. Tubuh terdiri dari 3 bagian
yaitu cpephal, thorak, dan abdomen. Pada tiap segmen tubuh tersebut terdapat sepasang kaki
yang beruas. Umumnya ditemukan adanya
kutikula keras yang membentuk rangka luar (eksoskeleton). Filum Arthropoda
dibagi menjadi lima kelas, yaitu Crustcea, Arachnida, Insecta, Chilopoda dan
Diplopoda. Pada praktikum ini specimen yang termasuk ke dalam
kelas Crustacea adala Udang. Bagian kepala menyatu udang dengan bagian dada
disebut cephalotorax. Specimen yang termasuk ke dalam kelas Arachnida adalah
Laba-laba yang tubuhnya terdiri dari dua bagian yaitu sefalotoraks
(kepala-dada) pada bagian anterior dan abdomen pada bagian posterior. Specimen
yang termasuk ke dalam kelas Insecta adalah Belalang, kupu-kupu, Nyamuk, Lalat,
dan Semut. Kaki pada
hewan kelas Insecta berjumlah 6 oleh karena itu disebut Hexapoda. Specimen
yang termasuk ke dalam kelas Diplopoda. Keuntungan yang diperoleh dari hewan Filum Arthropoda yaitu
sebagai sumber makanan, penghasil madu, dan bahan industri kain sutera. Namun
ada juga yang merugikan manusia antara lain vektor perantara penyakit bagi
manusia dan sebgai hama.
Saran
Menyadari
bahwa saya masih jauh dari kata sempurna, kedepannya saya akan lebih fokus dan
details dalam menjelaskan tentang laporan di atas dengan sumber yang jelas dan
dapat di pertanggung jawabkan. Maka dari itu saya mengharapkan kritik dan saran
dari asisten maupun dosen pembimbing yang bersifat membangun
Daftar
Pustaka
Ainin, Noswati, dkk. 2008. Perubahan
Populasi Protozoa dan Alga Dominan Pada
Air Genangan Tanah Padi Sawah. Jurnal Ilmu Tanah Fakultas Pertania Universitas
Lampung. Vol. 13 (3): 225-235.
Bramucci MG, Nagarajan V. 2004.
Inhibition of Vorticella Microstoma Salk Formationby Wheat Germ Aggutinin.
Jurnal Eukaryot Microbiology. 51(4): (425-7).
Pelczar, Michael, J ang Chan, E.S.C.
2010. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta: UI.
Setyo, Amin, dkk. 2014. Interaksi
Antara Capung dengan Arthropoda dan Vertebrata Predator di Kepanjen Kabupaten
Malang. Jurnal Biotropika. Vol. 2 (1). Hal: 26-30.
Wiranata, Anugraha, dkk. 2013.
Identifikasi Arthropoda Hama Dan Musuh Alami Pada Gudang Beras Perum Bulog dan
Gudang Gabah Mitra Kerja di Kabupaten Jember. Jutnal HTP Mahasiswa Jurusan Hama
dan Penyakit Tumbuhan Universitas Brawijay. Vol. 1 (2). Hal : 52-57.